JATIMTIMES - Generasi (Gen) Z dan X mendominasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Malang. Menanggapi hal itu, pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendorong para DPT terutama pemilih pemula pada Generasi Z untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 mendatang.
Terbaru, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menghadiri undangan sebagai narasumber dengan tema Menelisik Peran Gen Z Menuju Pemilu 2024 di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Senin (15/1/2024). "Inikan kegiatan pendidikan politik yang kita berikan kepada anak-anak muda, utamanya kepada Generasi Z," ungkap Didik saat ditemui usai menjadi narasumber pada Senin (15/1/2024).
Baca Juga : Ketua PWI Ngawi Tolak Black Campaign Jelang Pemilu 2024
Berdasarkan pantauan media online ini, dalam pemaparannya saat memberikan pendidikan politik kepada para pelajar, Didik mengajak para siswa untuk melek politik. "Kita coba, kita mulai, kita sampaikan bagaimana sebenarnya Generasi Z ini sudah mulai seharusnya paham dalam arti berpolitik," tuturnya.
Menurut Didik, penyampaian pendidikan politik tersebut penting dilakukan kepada para pemilih pemula yang ada pada Generasi Z. Sehingga diharapkan mereka yang masuk dalam Generasi Z, khususnya yang menjadi pemilih pemula tersebut dapat berpartisipasi pada Pemilu 2024 mendatang.
"Sehingga bagaimana mereka bisa memahami dan pada saatnya mereka bisa berpartisipasi. Bahwa pemuda itu punya peran yang luar biasa didalam mendukung perpolitikan yang ada di negara kita," ujarnya.
Didik menyampaikan, DPT di Kabupaten Malang didominasi oleh Generasi Z dan X. Di mana, apabila generasi tersebut tidak berpartisipasi dalam Pemilu, maka dapat menghambat jalannya demokrasi di Indonesia.
Atas pertimbangan itulah, Didik menyebut pendidikan politik perlu disampaikan kepada para DPT. Terutama kepada Generasi Z yang masuk sebagai pemilih pemula. "Sekitar 50-an persen proses Pemilu ini berada pada kelompok Generasi Z dan X, sehingga partisi mereka sangat berarti dalam rangka mensukseskan Pemilu yang diselenggarakan," imbuhnya.
Baca Juga : Cegah Penularan, Pj Wali Kota Malang Pantau Langsung Pelaksanaan Imunisasi Polio
Meski tidak memungkiri pendidikan politik penting untuk disampaikan kepada para pemilih pemula, namun Didik menyebut cara penyampaiannya harus dibedakan. Mengingat para pemilih pemula tersebut masih duduk di bangku sekolah SMA sederajat. Di mana, sekolah harus steril dari kegiatan kampanye.
"Mendukung itukan dalam artian mensukseskan, karena ini menjadi kawasan pendidikan tentunya kita berikan teori politik, pengenalan politik. Bahwa pada tanggal 14 Februari (2024) negara sedang melaksanakan proses Pemilu. Sehingga perlu adanya partisipasi dari unsur pemuda, mengenalkan kepada kelompok Generasi Z," tukasnya.