JATIMTIMES - Belakangan ini nama Kiai Marzuki Mustamar tengah menjadi sorotan publik. Usai heboh dipecat sebagai ketum PWNU Jatim, kini beredar video pengasuh Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Kota Malang, itu memakai pin paslon capres Anies-Cak Imin (Amin).
Dalam video yang dibagikan oleh akun TikTok @mad_diamond91 itu, terlihat Kiai Marzuki tengah bersama orang yang diduga tim pemenangan Amin. Tampak juga Kiai Marzuki yang mengenakan kemeja merah dilengkapi dengan pin bergambar Anies-Cak Imin di dada bagian kiri.
Baca Juga : Waspada, Jambret Berkeliaran di Janti Malang, Polisi Diminta Jangan Tidur
Dalam video itu, Kiai Marzuki membahas soal pemimpin negara yang baik. "Kalau di Al-Quran itu, Tholut diangkat menjadi raja itu alasan Allah. Karena Tholut memiliki kelebihan, fisiknya oke, pinter dan ilmunya juga oke," jelasnya.
Kiai Marzuki pun menerangkan Anies masuk kriteria pemimpin dalam Al-Quran. Dia pun diduga menyindir capres nomor urut 02 Prabowo dengan menyebut fisik dan pengalaman baik, namun usia sudah 70 tahun. Kemudian Kiai Marzuki juga diduga menyentil Ganjar dengan mengatakan jika calon ini fisiknya baik, namun kematangan berpikirnya belum.
"Sementara ada calon yang dua-duanya punya (diduga Anies). Fisik masih oke karena umurnya 50 lebih dikit, ilmu juga matang, yang kayak begini lumayan direkomendasikan oleh Al-Quran," jelas Kiai Marzuki.
Meski tak menyebut secara terang-terangan nama Anies, isyarat yang disampaikan Kiai Marzuki seperti merujuk ke Anies. "Calon yang punya pengalaman cukup di kancah internasional, punya lobi-lobi luas, jaringan luas, itu juga lebih memungkinkan untuk membawa Indonesia maju," katanya.
"Daripada calon yang belum punya pengalaman ke sana kemari. Ada calon yang umurnya mirip-mirip, tapi kurang punya jaringan internasional," imbuhnya.
Menurut Kiai Marzuki, pemimpin tidak bisa hanya bermodalkan nasionalisme belaka. Sebab, pemimpin juga harus melihat geopolitiknya.
Baca Juga : Bertahun Lamanya, Rencana Pelebaran Jalan Ir Soekarno Baru Pengajuan Proposal
"Kebijakan China kayak apa, kebijakan Timur Tengah kayak apa, kebijakan Putin kayak apa. Lalu kita harus buat kebijakan kayak apa. Saya kira capres dengan jaringan luas dalam dunia internasional itu lebih pantas membawa Indonesia," kata Kiai Marzuki.
Lebih lanjut, Kiai Marzuki menyebut kalangan santri punya kriteria capres. Yakni calon tersebut harus bertakwa dan ahli ibadah.
"Khutbah juga bisa, ngimami juga bisa. Tentu ketika kita punya Imam kepala negara, dia menjadi imam untuk agama kami dan menjadi pemimpin untuk bangsa kami. Daripada calon yang memimpin keduniaan bisa, tapi gak bisa memimpin akhiratnya. Nah selagi dua-duanya ada, maka ngapain yang lain," ujarnya.
"Nah tentu Anies serba bisa, ngimami bisa, khotib juga bisa, makanya orang-orang pondok milih Anies. Ketakwaaannya jelas," pungkas Kiai Marzuki.