JATIMTIMES - Permasalahan sampah di Kota Batu masih menjadi persoalan serius. Sampah berserakan di jalanan masih menjadi pemandangan di sejumlah titik di Kota Batu. Padahal, Pemkot Batu telah menghadirkan 3 unit mesin incenerator di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Desa Tlekung, Kota Batu.
Kehadiran mesin itu seperti belum menjadi solusi untuk mengatasi sampah di Kota Batu. Apalagi untuk saat ini 3 mesin tidak dioperasionalkan fokus pada sampah di TPA Tlekung.
Baca Juga : Begini Peran Tersangka Kadinkes Kota Batu Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Puskesmas Bumiaji
Namun 1 unit mesin untuk mengatasi gunungan sampah di TPA. 1 unit untuk sampah baru yang masuk di TPA, dan 1 unit untuk TPS3R di Desa Tlekung.
“Seharusnya diselesaikan dulu tumpukan sampah di TPA Tlekung, baru urusan sampah yang lain di atasi,” ungkap warga Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Irawati, Selasa (9/1/2024).
Irawati menyayangkan hadirnya 3 unit mesin incenerator yang tidak difokuskan pada sampah lama di TPA Tlekung. Meski di tempatnya kini permasalahan sampah sudah teratasi.
“Terkait sampah kalau di Desa Tlekung terutama di lingkungan saya sudah ada yang ngambil,” imbuh Ira. Dalam satu bulannya warga diminta membayar Rp 15 ribu.
“Jadi aman kalau di daerah saya gak bingung buangnya. Tapi beda desa memang beda,” terang perempuan 38 tahun tersebut. Meski di daerahnya pengelolaan TPS3R telah berjalan, berbeda dengan desa/kelurahan lainnya.
Ya tidak semua TPS3R yang diklaim Pj Wali Kota Batu di 24 desa/kelurahan telah berfungsi dengan maksimal. Ira masih kerap mendapati sampah dibuang di pinggir jalan pasca ditutupnya TPA sejak Agustus 2023 silam. Yang sering dilihatnya berada di belakang Sendratarari Wiwaha.
Baca Juga : Dewan Pendidikan Banyuwangi Minta Pemerintah Pusat Tambah Guru pada 2024
“Saya sering mendapati sampah masih di pinggir jalan. Terutama itu di belakang Sendratari Wiwaha hanpir setiap hari di sana ada tumpakan sampah. Ini kan gak semua TPS3R berfungsi maksimal,” terang Ira.
Karena itu Ira ingin Pemkot Batu memberikan solusi terbaik untuk permasalahan sampah di Kota Batu. Terlebih Kota Batu merupakan kota wisata.
“Kalau bisa di masing-masing kecamatan punya TPA, ini lebih baik. Kalau tidak begitu mencari lokasi jauh pemukiman, apalagi Pemkot Batu punya banyak aset itu dimanfaatkan,” tutup Ira.