JATIMTIMES - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya telah melakukan sosialisasi kepada juru parkir (jukir) tentang pembayaran melalui QRIS pada Senin (8/1/2024). Namun nyatanya pada Selasa (9/1/2024), beredar video detik-detik kericuhan saat Dishub sosialisasi kepada jukir.
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @aslisuroboyo itu, beberapa jukir tampak tidak senang dan mengamuk saat petugas Dishub datang untuk sosialisasi. Video tersebut diambil saat Dishub melakukan sosialisasi di Jalan Tunjungan, Kota Surabaya.
Baca Juga : Viral, Mantan Istri Polisi yang Diduga Jadi Korban Perselingkuhan Melly Goeslaw Tuntut Keadilan
Terlihat juga dalam video, seorang perempuan petugas Dishub berdebat dengan jukir. Pasalnya, petugas Dishub diduga dihalangi saat hendak sosialisasi kepada jukir. "Selalu Bapak halangi," kata petugas Dishub tersebut.
Lantas jukir pun menyebut Dishub mencoba memiskinkan para jukir. "Saya tidak ada niat untuk memiskinkan jukir. Saya malah membantu Bapak-Bapak semua," ujar petugas Dishub tersebut.
Dia pun menilai setoran yang diberikan jukir tidak sesuai dengan yang seharusnya. “Teori yang bagaimana. Setorannya saja tidak sesuai, Pak,” ungkapnya.
"Saya hanya mengamankan PAD," tandas petugas Dishub tersebut.
Terlihat juga ada salah satu polisi yang mencoba menenangkan kondisi ricuh antara petugas Dishub dengan jukir.
Dalam situasi yang berbeda, terlihat salah satu jukir yang disinyalir tidak terima dengan kebijakan penggunaan parkir QRIS mengamuk di pinggir jalan. Jukir tersebut meminta agar petugas Dishub yang melakukan sosialisasi bubar.
Tampak dalam protesnya, sang jukir dihadang oleh beberapa kawan sesama jukir untuk tidak bertindak hal yang melampaui batas. Jukir yang mengamuk tersebut mengungkapkan amarahnya dengan menggunakan bahasa Madura sambil menunjukkan tangannya.
Momen seorang jukir di Surabaya meminta agar petugas Dishub tidak menyosialisasikan parkir QRIS. (Foto: Instagram @aslisuroboyo)
Video itu pun menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak warganet yang mendukung pihak Dishub untuk penggunaan parkir QRIS demi meminimalisasi jukir ilegal.
"Yang setuju pake qris ngacung, bukan soal nominal rek, tp kang parkir iki kudu ditertibno. Angger nyemprit wis njaluk
Baca Juga : Waspada, Kejahatan Hipnotis Berkeliaran di Dieng Malang, Modusnya Minta Bantuan
duwek pdhl kene golek parkir dewe gak diewangi. Opo bedane karo tukang palak?" ujar @ayu****.
"Gresik aja bisa bayar parkir pake Qris masak Surabaya gak bisa.. biar gak ada jukir liar lagi hayuk Suroboyo !!!," kata @awira****.
Diketahui, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan telah meminta Dishub untuk mengevaluasi titik-titik lokasi parkir di Surabaya. Harapannya pengevaluasian titik-titik lokasi tersebut dapat mencegah kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir.
Sementara itu, Kepala UPT Parkir Dishub Kota Surabaya Jeane Taroreh mengatakan, pembayaran parkir secara cashless dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran pendapatan asli daerah dari retribusi parkir. Beberapa program juga telah dilakukan sejak September-November 2023.
Dan Senin (8/1/2024) kemarin, mulai dilakukan sosialisasi penggunaan uang elektronik untuk membayar parkir di parkir tepi jalan umum (TJU). Sebab, penerapan pembayaran parkir pakai QRIS dimulai Minggu (7/1/2024) malam.