JATIMTIMES - Permasalahan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung saat ini tengah menjadi permasalahan serius di Kota Batu. Terlebih lagi, masyarakat menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Batu belum serius mengatasi permasalahan sampah yang dapat menyebabkan efek domino di masyarakat maupun jalannya roda birokrasi.
Masyarakat Kota Batu telah melakukan aksi protes kepada Pemkot Batu dengan melakukan penutupan akses menuju TPA Tlekung pada Agustus 2023 lalu. Namun, selang beberapa bulan hingga berganti tahun, permasalahan pengelolaan sampah di TPA Tlekung masih belum terselesaikan.
Kepala Desa Tlekung Mardi menyampaikan, masyarakat semakin merasa resah dan geram ketika Pemkot Batu mengumumkan membuka kembali akses menuju TPA Tlekung pada 5 Januari 2024 lalu. Menurut Mardi, dengan dibukanya kembali TPA Tlekung masyarakat khawatir akan terjadi penumpukan sampah lebih tinggi lagi.
Alhasil, masyarakat Kota Batu bersama organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila menggelar aksi di akses pintu masuk TPA Tlekung, Gedung DPRD Kota Batu serta Balai Kota Among Tani Kota Batu untuk menyampaikan aspirasi dan protesnya terhadap pengelolaan sampah di TPA Tlekung. Bersamaan dengan itu, massa aksi juga kembali melakukan penutupan akses masuk menuju TPA Tlekung.
Mardi mengatakan, terkait dengan pembukaan akses menuju TPA Tlekung, semua tergantung kepada inisiatif dan keseriusan dari Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu Muji Dwi Leksono.
Mardi pun mengatakan, untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Batu, seluruh kepala desa dan lurah telah bersedia membuka ruang musyawarah dengan Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai dan Kepala DLH Kota Batu Muji Dwi Leksono.
"Tapi itu tergantung Pak Pj Wali Kota dan kepala dinas lingkungan hidup. Penutupan itu bisa dibuka kalau sudah ada pertemuan kades/lurah bersama Pak Wali," ungkap Mardi, Senin (8/1/2024).
Pihaknya menyampaikan, saat ini kades dan lurah se-Kota Batu sedang menunggu ajakan musyawarah oleh Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai dan Kepala DLH Kota Batu Muji Dwi Leksono untuk mencari solusi bersama mengatasi permasalahan sampah di Kota Batu.
"Saat ini kades/lurah se Kota Batu menunggu undangan musyawarah dari pak wali kota dan kadis lingkungan hidup," kata Mardi.
Disinggung mengenai Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai yang berkantor di TPA Tlekung untuk menuntaskan permasalahan sampah di Kota Batu, namun penanganan pengelolaan sampah di TPA Tlekung masih belum bisa terselesaikan.
"Pak Pj Walikota memang sempat ngantor di TPA Tlekung, tapi penanganannya tetap belum maksimal," ujar Mardi.
Menurutnya, upaya Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai yang hanya beberapa kali berkantor di TPA Tlekung, belum sesuai dengan harapan masyarakat untuk mengatasi permasalahan sampah di TPA Tlekung.
"Kita itu tidak menginginkan Pak Wali itu ngantor di TPA, tidak menginginkan Pak Wali itu juga mengundurkan diri, yang penting masalah penanganan sampah itu kelihatan buktinya. Mengurangi sampah yang ada itu bagaimana," tegas Mardi.