JATIMTIMES - Musim hujan dengan intensitas tinggi kerap mengakibatkan banjir luapan yang terjadi di sebagian wilayah di Kota Batu. Karena itu untuk megantisipasi lebih dini, Pemkot Batu bakal memasang Flood Early Warning System (FEWS).
FEWS adalah suatu alat yang dirancang untuk mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir di wilayah yang rawan. Terlebih kawasan yang berada di Kecamatan Bumiaji.
Baca Juga : PAN Tak Khawatir dengan Kekosongan Jabatan Wakil Bupati Blitar, Pilih Fokus pada Pemilu 2024
Di sana rawan terjadi banjir, seperti beberapa saat lalu banjir luapan melanda Kali Paron, Desa Bumiaji. Banjir terjadi lantaran saluran irigasi yang dipenuhi dengan gelondongan pohon, bambu, ranting disertai sampah.
Pemasangan FEWS itu telah dipetakan setelah beberapa saat lalu tim gabungan melakukan mitigasi di kawasan Pusung Landing Kota Batu dan Kali Ledok, Kota Batu. Di kawasan tersebut menjadi prioritas Pemkot Batu untuk dipasangi FEWS.
“Dari pemetaan itu nanti ada titik-titik yang tepat dan ideal untuk dipasang. Yang jelas akan dipasang di hulu, yang mengalir ke daerah hilir,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu.
Agung menambahkan, FEWS memiliki harga Rp 150 juta per alat. Namun harganya jauh lebih mahal jika menggunakan digitalisasi.
“Ada yang manual ada yang digital. Kalau pakai digitalisasi tentu semakin mahal. Kami upayakan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan alat tersebut,” imbuh Agung.
Pihaknya pun akan berupaya untuk mendatangkan alat tersebut. Sebab kini pihaknya tengah berfokus pada potensi banjir di Kota Batu. Sebelumnya 5 tahun lalu, pihaknya fokus pada bencana tanah longsor.
Baca Juga : Pemkot Malang Berencana Beri Honor Supelka Rp 500 ribu per Bulan
“Kami upayakan tahun ini kalau tidak ya 2 tahun mendatang, paling tidak kami sudah mengarah ke sana. 5 tahun lalu kami fokus ke tanah longsor karena memang bencana di Batu adalah tanah longsor,” ujar Agung.
Diketahui salah satu potensi becana di Kota Batu selain banjir adalah tanah longsor. Kini Pemkot Batu telah memasang 12 EWS di beberapa lokasi potensi tanah longsor. Hasilnya dengan hadirnya alat tersebut bisa bekerja dengan baik, sehingga meminimalisir korban.
“Kalau tidak salah tahun 2021 terjadi longsor di Brau Desa Gunungsari dan AWS bekerja dengan baik. Sehingga kami dapat evakuasi 15 KK dan tidak ada korban jiwa saat itu. 30 menit setelah kami evakuasi ada 1 rumah yang tertimpa longsor,” terang Agung, Rabu (3/1/2023).