JATIMTIMES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara mengenai pentingnya kepemimpinan nasional pada tahun mendatang. Jokowi mengatakan itu ketika menyampaikan perihal kesempatan bonus demografi yang harus betul-betul diperhatikan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat groundbreaking Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024). Mulanya Jokowi mengatakan Indonesia akan dihadapkan dengan bonus demografi pada tahun 2030 mendatang. Dia mengatakan bonus demografi itu harus digunakan dengan baik agar cita-cita Indonesia sebagai negara maju terwujud.
Baca Juga : Mengenal Saleh al-Arouri, Pemimpin Hamas yang Syahid Korban Drone Israel
"Dan kita berharap memang di tahun 2030-an akan mendapatkan bonus demografi. Dan dalam peradaban sebuah negara itu hanya sekali akan kita peroleh. Dan biasanya sebuah negara kalau mendapat bonus demografi itu bisa melompatkan negara itu menjadi negara maju atau tidak. Diberikan kesempatan untuk melompat jadi negara maju atau tidak," katanya.
Jokowi lantas mencontohkan negara-negara Amerika Latin yang tidak bisa memanfaatkan bonus demografi pada sekitar tahun 1950-1970. Karena tidak memanfaatkan dengan baik, menurut Jokowi, negara-negara Amerika Latin hingga kini tetap menjadi negara berkembang.
Oleh karena itu, ia mengingatkan Indonesia harus memanfaatkan dengan baik bonus demografi itu. Jokowi mengatakan salah satunya dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Lebih lanjut Jokowi mengatakan pentingnya kepemimpinan nasional pada 2024 dan tahun yang akan datang. Dia mengatakan pemimpin yang akan datang harus tahu dan mengerti kesempatan itu untuk mewujudkan cita-cita Indonesia.
"Oleh sebab itu, saya berkali-kali menyampaikan betapa pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, tahun 2029, dan tahun 2034. Karena di situlah kunci yang menentukan negara ini bisa melompat menjadi negara maju atau tidak," ucapnya.
Baca Juga : Pakar Penerbangan Apresiasi Kecepatan Evakuasi Kebakaran Japan AirlinesĀ
"Dan pimpinan nasional itu tahu membawa negara ini ke arah maju dengan cara apa, dia harus mengerti, dia harus tahu, sehingga saya sampaikan berhati-hati," imbuhnya.
Ia menilai saat ini gerbang pemimpin nasional itu sudah terlihat. Jokowi mengatakan saat ini hanya tinggal masyarakat yang menentukan.
"Kita semuanya harus berhati-hati karena ini kesempatan yang hanya diberikan sekali dalam sebuah peradaban negara. Gerbangnya sudah kelihatan, tinggal buka dan isinya. Kalau buka dan isinya benar, tepat, itulah negara maju Indonesia yang kita impikan akan bisa kita capai," kata Jokowi.