JATIMTIMES - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang saat ini menilai kondisi sektor jasa keuangan di wilayah Malang Raya per Oktober 2023 masih terjaga stabil di tengah ketidakpastian global. Namun kini, perkreditan jelang Pemilu 2024 menjadi salah satu concern OJK Malang.
Plt Kepala OJK Malang, Ismirani Saputri mengatakan bahwa pihaknya akan mengawasi lembaga jasa keuangan yang menyalurkan kredit. Terutama kepada pihak yang ada kaitannya dengan Pemilu 2024.
Baca Juga : Pendiri PMII KH Nuril Huda Meninggal Dunia, Begini Sosoknya
“Jadi yang perlu diwaspadai adalah bagaimana lembaga jasa keuangan memberikan kredit yang ada hubungannya dengan pemilu,” kata Ismirani pada Dialog Akhir Tahun.
Dijelaskan Ismirani, lembaga jasa keuangan yang akan menyalurkan kredit harus mencerminkan 5C, yakni Character, Capacity, Capital, Collateral dan Conditions. Penerapan 5 prinsip tersebut akan dipantau dalam penyaluran kredit.
Seperti diketahui, potensi perputaran uang dalam Pemilu cukup besar. Ismirani pun mengaku bahwa perputaran uang adalah dana pihak ketiga yang dikenal dengan know your customer (KYC). Oleh karena itu, Ismirani mengimbau bahwa sumber dananya harus diidentifikasi.
“Kalau sampai dengan saat ini belum tampak adanya transaksi yang mencurigakan,” ujar Ismirani.
Sementara itu, pihaknya menjelaskan bahwa kondisi sektor jasa keuangan di Malang sampai posisi Oktober 2023 tetap stabil dengan kinerja intermediasi yang bertumbuh, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
Dalam perkembangan sektor perbankan, OJK Malang mencatat bahwa kredit perbankan tumbuh 2,06 persen atau senilai Rp 91,43 triliun pada akhir Oktober 2023. Kredit ini disalurkan untuk kebutuhan modal kerja dengan porsi 45,19 persen dan kebutuhan investasi 31,65 persen.
Adapun sektor utama yang menjadi sasaran penyaluran kredit di wilayah Malang diantaranya yakni perdagangan besar dan eceran sebesar 21 persen, industri pengolahan 17,4 persen dan pemilikan peralatan rumah tangga lainnya termasuk pinjaman multiguna sebesar 15,7 persen.
Dalam perkembangan pasar modal, OJK Malang mencatat bahwa minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal cenderung semakin tinggi. Mulai di instrumen saham, reksadana hingga obligasi.
Hal tersebut tampak pada terus bertambahnya jumlah investor pasar modal yang tercermin dalam Single Investor Identification (SID) pada September 2023 yang tercatat sudah mencapai 253.698 SID atau tumbuh 19,34 persen yoy.
Kemudian jumlah nasabah reksa dana juga menunjukkan peningkatan yakni tumbuh 39,77 persen yoy menjadi 12.899 nasabah sampai dengan akhir Agustus 2023. Kota Malang menjadi kota dengan catatan nilai penjualan reksa dana tertinggi dengan total transaksi mencapai Rp 345,75 miliar diikuti Kabupaten Malang sebesar Rp 42,78 miliar.
Sedangkan frekuensi transaksi saham di wilayah Malang menunjukkan penurunan yaitu 42,66 persen secara yoy menjadi 505.914 pada akhir bulan September 2023.
Baca Juga : Stok Darah di Sidoarjo Menurun Drastis, Imbas Libur Jelang Nataru
Sentimen penurunan volume transaksi saham antara lain disebabkan kenaikan beberapa komoditas. Salah satunya emas yang telah mendekati level tertinggi dalam 7 bulan terakhir akibat pelemahan indeks dolar di tengah sikap The Fed yang lebih dovish atau longgar.
Sementara itu, terkait perkembangan edukasi dan perlindungan konsumen, OJK Malang tercatat telah melakukan 74 kegiatan edukasi dengan total peserta sebanyak 29.477 orang hingga November 2023.
Selain melakukan edukasi kepada konsumen, OJK Malang juga melaksanakan fungsi pelayanan dan pelindungan konsumen yang dilakukan melalui layanan pengaduan konsumen dan layanan informasi debitur pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
“Sampai dengan 30 November 2023, OJK Malang telah menerima 1.189 pengaduan yang didominasi oleh pengaduan perusahaan perbankan sebanyak 43,15 persen,” beber Ismirani.
Sebagian besar pengaduan perbankan terkait dengan permasalahan kredit yang meliputi konsultasi, permasalahan agunan, pelunasan kredit, dan lainnya.
Pengaduan terkait pinjaman online ilegal dan investasi ilegal juga terus bertambah menjadi 174 pengaduan sampai dengan akhir November 2023.
Sejauh ini, OJK Malang juga telah menggencarkan 15 program unggulan. Mulai bantuan penyaluran operasional sekolah di Kabupaten Malang, gerakan desa investasi saham di Malang Raya, membangun kawasan inklusi keuangan di Kampung Wisata Kajoetangan Heritage Kota Malang.
Kemudian program ojo percoyo karo rentenir (OJIR) di Kota Malang, pembiayaan KUR petani jeruk di Ngantang Malang, penerapan transaksi QRIS untuk petani bunga di Kampung Literasi Desa Donomulyo Kota Batu hingga pengembangan sistem informasi tentang jasa keuangan di Pemkot Batu.