JATIMTIMES - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina menggelar talkshow Perkembangan Teknologi Bayi Tabung, Minggu, (17/12/2023).
Hadir narasumber terkemuka di bidangnya seperti Dr dr Ashon Sa’adi Sp OG(k) yang membahas Rejuvenasi & Endometrium, dr Agustinus Sp And(k) yang membahas Stimulasi Spermatogenesis. Lalu ada Dr Aucky Hinting PhD Sp And(k) yang memberikan insight tentang Kultur Embrio, dr Lia Natalia Hinting MSc yang membahas Time Lapse. Tak ketinggalan dr Eva D. Setijowati MSi Med yang membahas topik Genetik pada Infertilitas.
Baca Juga : Okupansi Natal dan Tahun Baru 2024 di Kota Batu Masih 60 Persen, Hotel Siapkan Diskon hingga Artis
Para peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai perkembangan terkini dalam teknologi bayi tabung, mencakup aspek medis, kultural, dan genetik.
Talkshow ini diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai peluang dan tantangan yang terkait dengan penggunaan teknologi reproduksi.
Acara ini menciptakan ruang dialog antara para ahli dan masyarakat. Diharapkan, pemahaman yang diperoleh dari talkshow ini dapat membantu pasangan yang menghadapi kesulitan dalam konsepsi untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai perawatan reproduksi mereka.
Salah satunya adalah Dr Aucky Hinting, seorang ahli andrologi dan embriologi yang berpengalaman. Dia memberikan wawasan berharga mengenai kultur embrio.
Aucky Hinting terkenal adalah dokter kandungan langganan para artis. Salah satunya yang sukses menjalani program bayi tabung bersamanya adalah Inul Daratista.
Aucky Hinting menekankan empat point keberhasilan dalam program bayi tabung. Yang pertama yakni evaluasi genetik utama dalam beberapa tahun terahir ini. "Evaluasi genetik itu cukup menggembirakan karena kita bisa menjelaskan hal-hal yang gagal atau orang-orang kurang berhasil. Sehingga kita lebih bisa menjelaskan ke pasien penyebab gagal atau pun berusaha memperbaiki hasilnya," ujarnya.
Yang kedua mengenai kultur embrio. "Sudah 37 tahun mengultur embrio dari yang sangat sederhana sampai kompleks. Sekarang ini ada teknologi baru. Kita bisa menjelaskan ke pasien teknologi baru ini akan kita terapkan yang kita bilang time lapse," bebernya.
Baca Juga : Prancis Murka, Staf Kemlu di Gaza Tewas Akibat Serangan Bom Israel
Dengan time lapse ini memang memiliki biaya tambahan sekitar Rp 2,5 juta lebih. Namun tingkat keberhasilannya di atas 50 persen. Sebab, penanganannya akan lebih mudah bagi pasien maupun dokter.
Yang ke tiga dilakukan stimulasi sperma. "Menstimulasi sperma tadi dalam beberapa bulan terahir ini ada yang spermanya nol datang ke kita kita obati. Kalau sperma sedang-sedang kita perbaiki normal," ungkapnya.
"Sperma nol karena bawaan itu bisa kita perbaiki. Ada obat yang diinfuskan. Setelah empat hari dicek spermanya bagus, kita bisa pakai bayi tabung," beber dia.
Yang keempat orang yang tak bisa hamil disuntikan PRP. "Akhirnya bagus. Orang yang ovarium jelek disuntikkan PRP tadi itu menaikkan cadangan telur. Sehingga angka kehamilan lebih meningkat," imbuhnya.
