free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Hamas Sebut Jumlah Korban Akibat Serangan Israel di Gaza Capai 18.800 Orang

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

16 - Dec - 2023, 16:07

Placeholder
Penguburan para korban akibat serangan Israel di jalur Gaza. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Pemerintah Hamas di Gaza, Palestina menyampaikan perkembangan korban serangan Israel. Dilaporkan, sebanyak 18.800 orang tewas sejak serangan 7 Oktober.

Dilansir Kantor Berita AFP, mengatakan pada Sabtu (16/12), bahwa jumlah korban tewas akibat perang Israel-Hamas di wilayah Palestina telah meningkat menjadi sedikitnya 18.800 orang.

Baca Juga : Naik Bus ke Malang untuk Jual Istri lewat Aplikasi Online, Sehari Layani 3 Orang

Jumlah tersebut termasuk 8.000 anak-anak dan 6.200 perempuan. Selain itu, 51.000 orang telah terluka sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

Dengan semakin meningkatnya jumlah korban di Gaza, Turki menyerukan Amerika Serikat bertindak menarik dukungan terhadap negara Zionis sekutunya itu.

Seruan Turki disampaikan Preiden Recep Tayyip Erdogan kepada Presiden Joe Biden. AS perlu bertindak karena AS punya 'tanggung jawab sejarah' atas konflik berdarah di Timur Tengah itu.

Israel berdalih, serangan terhadap Jalur Gaza adalah pembalasan atas serangan Hamas yang Israel sebut telah menewaskan 1.200 orang warganya. Kini setelah Israel menyerang, otoritas Gaza (Hamas) menyebut sudah 18.787 orang tewas di kawasan Palestina yang berbatasan dengan Laut Tengah (Mediterania) itu.

"Presiden Erdogan menyatakan bahwa intensifikasi dan perpanjangan serangan Israel dapat menimbulkan konsekuensi negatif regional dan global," demikian seperti disampaikan kantor kepresidenan Turki dalam pernyataan yang dirilis setelah percakapan telepon itu dilakukan.

"Penarikan dukungan tanpa syarat Amerika Serikat kepada Israel bisa menjamin gencatan senjata yang cepat," cetus Erdogan dalam pernyataannya.

Dalam percakapan telepon itu, Erdogan menyerukan kepada Biden untuk memastikan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

"Amerika Serikat memiliki tanggung jawab historis untuk memastikan gencatan senjata permanen di wilayah tersebut sesegera mungkin," tegas Erdogan kepada Biden dalam percakapan telepon itu.

Sementara Gedung Putih dalam pernyataannya menyebut bahwa: "Biden menegaskan kembali dukungannya terhadap hak Israel untuk membela diri. "Biden menegaskan kembali dukungannya terhadap hak Israel untuk membela diri."

"Para pemimpin juga membahas upaya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan melindungi warga sipil, serta cakrawala politik bagi rakyat Palestina," sebut Gedung Putih dalam pernyataannya.

Baca Juga : Pariwisata Thailand Disorot usai RS Tolak Turis Kecelakaan hingga Meninggal Dunia

Meski masih mendukung Israel, Joe Biden sudah sempat mewanti-wanti Israel agar memperhatikan perubahan 'arah angin' politik internasional. Kini semakin banyak negara yang tak mendukung Israel.

Joe Biden memperingatkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahwa negaranya mulai kehilangan dukungan dunia atas perangnya melawan Hamas, karena adanya pengeboman 'tanpa pandang bulu' oleh Tel Aviv terhadap Jalur Gaza.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (13/12/2023), peringatan untuk Netanyahu itu disampaikan Biden saat berpidato dalam acara kampanye di Washington DC pada Selasa (12/12) waktu setempat.

"Tapi mereka mulai kehilangan dukungan itu karena pengeboman tanpa pandang bulu yang terjadi," sebut Biden dalam pidatonya. 'Pengeboman tanpa pandang bulu' maksudnya pengeboman yang dikatakan untuk memburu Hamas tapi nyatanya juga membunuh warga sipil.

Lebih lanjut, saat berbicara kepada para donatur kampanye yang hadir dalam acara tersebut, Biden menyebut bahwa Netanyahu perlu 'mengubah' pendiriannya soal solusi dua negara untuk Palestina. Dia menyebut Netanyahu sebagai teman namun merasa perlu mengingatkannya.

Biden secara spesifik menyebut soal Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang merupakan politisi sayap kanan yang sangat konservatif.

"Mereka tidak menginginkan solusi dua negara," ucapnya. "Ini adalah pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel," sebut Biden merujuk pada pemerintahan Netanyahu.

"Dia (Netanyahu-red) harus mengubah pemerintahan ini. Pemerintahan ini di Israel menjadikannya sangat sulit," imbuhnya.


Topik

Internasional Gaza save palestina Israel hamas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya