free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemerintah Gulirkan Program Tanam 1 Juta Hektare

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Yunan Helmy

16 - Dec - 2023, 03:16

Placeholder
Ketua Bapanas Arief Prasetyo Adi (dua dari kiri).(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Pemerintah pusat tengah menyiapkan program tanam 1 juta hektare dalam waktu dekat. Program tersebut dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan beras di Indonesia. Dan harapannya bisa secara berkelanjutan hingga mewujudkan ketahanan pangan.

Program tersebut diprediksi mampu memperoleh hasil panen hingga 2,5 juta ton dalam 2-3 bulan usai masa penanaman. Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat mendampingi Presiden Joko Widodo sambang ke Gudang Bulog Baru (GBB) Gadang, Kota Malang, Kamis (14/12/2023).

Baca Juga : Dikukuhkan Jadi Guru Besar, Dekan Fakultas Vokasi UMM Orasi Alasan Seseorang Tak Rasional saat Ambil Keputusan

"Menteri pertanian sudah menyiapkan program tanam 1 juta hektar. Artinya panen dalam 2-3 bulan ke depan akan menghasilkan panen di atas 2,5 juta ton. Perintahnya, saya sedang menyiapkan Bulog untuk melakukan serapan. Sehingga 3 bulan lagi harga di petani harus tetap baik, diserap dengan harga yang baik. Nanti untuk bantuan pangan harusnya menggunakan beras produksi dalam negeri," ujar Arief.

Menurut dia, saat ini pemerintah tengah membangun ekosistem menuju swasembada pangan. Meskipun harga beras cenderung tinggi dan berdampak pada inflasi nasional, menteri keuangan telah mengimbau supaya angka inflasi tidak melebihi pertumbuhan ekonomi.

Kini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di angka sekitar 5 persen. Tak hanya itu, pemerintah juga baru saja mengubah harga eceran tertinggi (HET) beras di tahun 2023 menjadi Rp 13.900. Terlebih ia menyebut, harga tersebut tak menutup kemungkinan dapat diubah lagi.

"Nanti kalau memang diperlukan lagi, seluruh stakeholder di bidang pangan biasanya akan kami undang. HET itu mulainya dari berapa biaya pokok produksi untuk satu kilo beras, nah itu relate dengan berapa produktivitas. Produktivitas kita rata-rata secara nasional adalah 5,25 ton per hektare. Kalau itu bisa dinaikkan berarti keuntungan di petani akan lebih tinggi," terang Arief.

Dirinya pun juga siap melakukan dan merumuskan skema yang tepat jika review ulang HET beras masih dibutuhkan. Namun, Presiden Jokowi telah menekankan bagaimanapun kondisinya, Bulog harus memiliki ketersediaan beras melebihi 1 juta ton.

Baca Juga : Target Operasional Agustus 2024: Pemkot Blitar Siapkan Dana Rp 3,3 Miliar untuk Pembangunan Tahap Kedua MPP

"Nanti kita akan dapatkan formula lagi kalau memang diperlukan untuk me-review HET. Sampai sekarang belum ada perubahan HET. Kita juga melihat bahwa beras dijaga baik. Pak Presiden menekankan bahwa apa pun kondisinya, Bulog harus punya stok beras di atas 1 juta ton. Jadi, hari ini kita sampaikan pemerintah punya stok totalnya 1,4 juta ton di seluruh Indonesia," jelas Arief.

Perihal kenaikan harga beras ini, meskipun membawa keuntungan bagi petani, presiden tidak mengharapkan masyarakat merasa kesulitan. Untuk itulah, sejumlah skema dan program terus digulirkan agar inflasi dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

"Pak Presiden menyampaikan, jangan hanya petani yang senang karena harga gabah di atas Rp 7.000. Tapi masyarakat luas juga harus dibantu, sehingga menko PMK punya list sekitar 21,3 juta KK penerima manfaat yang ini memang harus kita berikan. Bahkan bulan depan akan bertambah menjadi 22 juta KK penerima manfaat," pungkasnya.


Topik

Pemerintahan Pangan pangan nasional Bapanas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy