JATIMTIMES- Persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kota Blitar tengah dalam tahap krusial dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat menantikan kedatangan logistik untuk gelombang kedua.
Choirul Umam, Ketua KPU Kota Blitar, mengungkapkan bahwa sementara logistik untuk gelombang pertama telah tiba dan tersimpan rapi di gudang KPU, masih ada kekurangan pengiriman sebanyak 891 buah kotak suara yang diharapkan segera dipenuhi oleh penyedia.
Baca Juga : Produk IKM Kabupaten Blitar Mengekspansi Pasar Dunia, Melalui Program Adi Export 2023
"Kami telah melaksanakan penerimaan logistik Pemilu 2024 untuk gelombang pertama di gudang KPU Kota Blitar. Namun, terdapat kekurangan pengiriman sebanyak 891 buah kotak suara serta delapan kotak suara yang ditemukan rusak," ungkap Umam, Rabu (13/12/2023).
Saat ini, KPU telah berkoordinasi dengan pihak penyedia untuk melaporkan kotak suara yang rusak dengan harapan mendapatkan penggantian yang baru. Meski demikian, logistik Pemilu untuk gelombang kedua, termasuk surat suara, daftar pasangan calon presiden-wakil presiden, daftar pemilih tetap, daftar calon tetap (DCT), dan daftar DPD, masih dalam proses pengiriman yang diharapkan tiba di gudang KPU Kota Blitar dalam waktu dekat.
Jumlah kebutuhan kotak suara Pemilu 2024 di Kota Blitar mencapai 2.191 buah. Namun, dari total kebutuhan tersebut, penyedia baru mengirimkan 1.300 buah kotak suara ke gudang KPU, menyisakan kekurangan sebanyak 891 buah. Dari kotak suara yang telah tiba, delapan di antaranya ditemukan rusak saat dilakukan sortir di gudang KPU Kota Blitar.
"Dengan kerja sama yang baik, kami berharap dalam waktu dekat kekurangan pengiriman logistik Pemilu, terutama kotak suara, akan segera teratasi," tambah Umam.
Baca Juga : Anies Siapkan Progam Hotline Paris untuk Rakyat Mengadu, Hotman Paris: Ayo Saingi Hotman 911
Kehadiran logistik untuk gelombang kedua menjadi penentu kesiapan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Kota Blitar. KPU setempat berkomitmen untuk memastikan kelancaran proses Pemilu dengan adanya kesigapan logistik yang memadai. Semua pihak terlibat berharap agar pengiriman kekurangan logistik segera teratasi untuk memastikan terselenggaranya Pemilu dengan transparansi dan keberhasilan yang maksimal.