JATIMTIMES - Warga setempat yang tinggal di sekitar rumah Wahaf tak menyangka jika tetangganya beserta keluarganya ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, Selasa (12/12/2023). Sebab, semasa hidupnya para korban dikenal sebagai sosok religius.
Dari pengakuan para warga, satu keluarga tersebut nyaris tidak pernah memiliki masalah dengan para tetangga. Bahkan, semasa hidupnya, mereka aktif beribadah di masjid dan mengikuti kegiatan warga.
Baca Juga : Soroti Pernyataan Budiman Sudjatmiko soal Isu Pelanggaran HAM Prabowo, Alissa Wahid: Absurd
Pernyataan tersebut salah satunya disampaikan oleh Iswahyudi selaku ketua RT di tempat tinggal para korban, saat ditemui awak media, Selasa (12/12/2023). "Kalau kegaduhan tidak pernah terjadi, ya istilahnya itu (keluarga) baik-baik semua. Tidak tahu itu masalah pribadinya mungkin ya (hingga diduga nekat bunuh diri). Intinya tidak ada cela, tapi tidak tahu motifnya apa," ujarnya.
Diterangkan Iswahyudi, rumah yang menjadi tempat tinggal para korban merupakan rumah kontrakan. "Mereka kontrak (rumah). Di situ sudah kontrak tujuh tahun," imbuhnya.
Sementara itu, saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Dodik Wokanubun, salah satu saudara para korban yang juga menjabat sebagai ketua RT di lingkungan RW yang sama dengan rumah para korban, juga memberikan pengakuan yang sama. Semasa hidupnya para korban dikenal sebagai sosok yang religius dan baik di lingkungan.
"Ke tetangga blater (santun, red). Waktunya salat ya salat, rajin salat subuh dan rutin ke masjid. (Bapaknya) juga ikut tahlilan. Dari keterangan anaknya (yang selamat), waktu malam juga selalu salat tahajud," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, para korban yang ditemukan tewas merupakan pasangan suami istri bernama Wahaf (44) dan Sulikhah (40), serta satu anak perempuannya berinisial R (12). Sementara itu, satu anak kembaran dari R yang selamat berinisial K. Paska-kejadian, anak perempuan berusia 12 tahun tersebut ditemukan hidup.
Kejadian tersebut baru diketahui warga saat K berlarian keluar rumah sembari berteriak minta tolong kepada warga, Selasa (12/12/2023) sekitar pukul 08.15 WIB. Tetangga yang mendengarkan teriakan tersebut bergegas mendatangi rumah K beserta keluarganya.
Ketika itulah, warga menemukan istri dan satu orang anaknya telah tewas dengan kondisi sang ibu mulutnya berbusa. Sedangkan mulut anaknya berwarna kebiruan. Sementara itu, sang suami ditemukan masih hidup dalam kondisi sekarat dengan pergelangan tangan berlumuran darah karena luka sayatan. Sempat dibawa ke rumah sakit, sang suami akhirnya dinyatakan meninggal karena kehabisan darah.
"Sekarang anaknya drop (syok) dan dibawa ke rumah mbahnya. Di bawa ke rumah dari orang tua ibunya (K)," ungkap Dodik.
Baca Juga : Peristiwa Satu Keluarga Tewas di Pakis: Suami Sempat Minta Tolong
Semasa hidupnya, Wahaf bekerja sebagai guru di salah satu sekolah dasar (SD) di Kota Malang. Sedangkan sang istri di sela-sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, juga memiliki bisnis online. Yakni menjual kue.
Sementara , R dan K saat ini duduk di bangku kelas VII SMP di sekolah yang berbeda di Kota Malang. "Kalau ibunya, jarang keluar (rumah) karena kesibukannya. Kerjanya usaha pesanan kue bolu online. Kalau bapaknya mengajar (sebagai guru)," bebernya.
Di sela kesibukannya masing-masing, pasangan suami istri tersebut selalu menyempatkan diri untuk mengantarkan kedua anaknya. Maklum, kedua putri kembarnya tersebut memang bersekolah di SMP yang berbeda.
"Waktunya berangkat ngantar sekolah, yang satunya diantar ibunya. Sedangkan anak satunya diantar bapaknya, karena memang tidak satu sekolahan. Jadi, sendiri-sendiri," imbuhnya.
Sepulang dari mengantar anaknya ke sekolah, sang ibu kemudian melanjutkan rutinitasnya untuk menjalani bisnis online. Tidak jarang, sang ibu harus mengantarkan pesanan ke rumah pembeli. Sebab, meskipun berjualan online, namun tidak semua pesanan yang diterima tersebut selalu diambil oleh pembeli ke rumah korban.
"Ibunya itu kesehariannya sebagai IRT (ibu rumah tangga) sambil jualan kue pesanan online. Jadi setelah antar sekolah, pulang, terus ngantar kue ke pemesan. Ada yang ambil sendiri, ada yang diantar," tukasnya.