JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus berbenah dalam tata kelola kampus. Hal ini dilakukan dalam mendukung kelancaran proses pembelajaran dan lingkungan kampus yang nyaman.
Tak dipungkiri, saat ini situasi perparkiran di lingkungan kampus 1 UIN Maliki Malang, cukup padat. Hal ini tentu tak terlepas jumlah siswa di UIN Maliki Malang yang cukup banyak, termasuk juga jumlah pegawai.
Baca Juga : Matahari Terbenam dan Kehidupan Nelayan: Eksplorasi Pesona Pantai Konang di Trenggalek
Untuk itu, pimpinan UIN Maliki Malang, Prof Dr Zainuddin MA, bersama jajaran pimpinan lainnya, saat ini tengah merencanakan rekayasa lalu lintas kampus.
"Jadi kita mau melakukan simulasi untuk menemukan bentuk tata kelola lalu lintas yang kondusif, termasuk dalam perparkiran," jelas Kepala Biro Adminsitasi Umum Perencanaan dan Keuangan (Kabiro AUPK), Dr Ahmad Hidayatullah MPd, mewakili Rektor UIN Maliki Malang, (11/12/2023).
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, pihaknya bersama jajaran saat ini akan melakukan langkah penataan atau lokalisir kawasan perparkiran di lingkungan kampus agar lebih kondusif dan terdapat area yang lebih sehat.
"Ini ada beberapa formula yang terus dilakukan kajian. Kemudian akan dicoba selama satu Minggu atau dua Minggu sekali, sambil nanti menemukan formula yang bagus dan tepat," katanya.
Dalam hal ini, tidak sampai adanya upaya pembatasan para mahasiswa baru untuk membawa kendaraan. Tetapi, lebih ditekankan tata kelola atau melokalisir kawasan parkir.
Jika nantinya situasi lalu lintas telah tersusun dengan baik, maka pada setiap gedung atau beberapa tempat diwacanakan akan diberikan sebuah stasiun. Di lokasi ini, akan disediakan fasilitas sepeda maupun sepeda listrik. Sehingga, fasilitas tersebut nantinya dapat dimanfaatkan bagi mobilitas mahasiswa ataupun civitas UIN Malang dalam lingkungan kampus.
Baca Juga : FBS Unikama Dorong Mahasiswa Jadi SDM Profesional Bidang Bahasa Inggris
"Jadi nanti antar lokasi saja, dengan sistem digital, dan penerapannya jika lalu lintas sudah kondusif. Tapi kami dorong juga dapat jalan kaki antar gedung, karena juga terdapat manfaat lain, yakni menyehatkan," paparnya.
Untuk itu, saat ini rencana atau formula tersebut terus dilakukan pematangan. Terkait pengadaan fasilitas yang dibutuhkan, masih belum mengarah untuk adanya jalinan kerjasama dengan pihak lain. Meski begitu, hal tersebut juga tidak menutup kemungkinan.
"Berbagai macam kemungkinan bisa saja. Namun kita belum sampai ke sana. Yang jelas intinya kita ingin mencari formula atau format tata kelola yang tepat dan memang tidak merugikan civitas UIN Maliki Malang," pungkasnya.