JATIMTIMES - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan gelar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumnus UGM paling memalukan. Gelar tersebut diberikan saat acara diskusi publik dan mimbar bebas di utara Bundaran UGM pada Jumat (8/12/2023).
Buntut pemberian gelar kepada Jokowi itu, hingga Sabtu (9/12/2023) siang, frasa "BEM UGM" trending di media sosial X (Twitter) dengan 19,2 ribu unggahan.
Baca Juga : Mahfud Ungkap Ada Pihak Internal yang Jadi Pelaku TPPO Pengungsi Rohingya
Dalam trending BEM UGM itu banyak akun yang mengunggah ulang pernyataan Ketua BEM UGM 2023 Gielbran Mohammad soal Dinasti politik Jokowi. Dalam pernyataannya, Gielbran menyentil Gibran yang disebut sebagai anak haram konstitusi.
"Nama saya Gielbran, bukan Gibran, kalau saya alhamdulillah bisa menang Ketua BEM tanpa bantuan pamanlah," sindir Gielbran, dikutip @RomitsuT, Sabtu (9/12/2023).
Lebih lanjut Gielbran menerangkan jika background Jokowi adalah seorang Jawa Tulen. Ia pun mengaku baru membaca esai Falsafah Kekuasaan Jawa yang ditulis Ben Anderson.
"Dan ternyata dalam falsafah kepemimpinan Jawa nomor satu itu adalah kekuasaan, dan kedua adalah etik. Sehingga hal yang sangat bisa dipahami dalam politik Jawa, Jokowi mementingkan kekuasaannya daripada etik," ungkapnya.
Gielbran pun mengungkap kembali soal isu Jokowi 3 periode, di mana menurut dia isu tersebut muncul dari Istana. Dia pun mengklaim jika masyarakat yang setuju 3 periode adalah mereka yang mendapatkan BLT.
"BLT sekarang dimasifkan kembali. Dari bulan Maret - Mei, September - November, dan nanti Januari - Juni akan ada lagi BLT besar-besaran. Buat apa? Buat pemilu. Diperpanjang," jelasnya.
"Orang ini adalah orang yang sangat culas. Meskipun satu alumni dengan saya, saya benar-benar jijik. Karena dia dengan senang hati mengotak atik tanpa kotak konstitusi Indonesia. Akan menjadi sebuah sejarah yang hina ketika akan ada capres cawapres, yang satu produk gagal reformasi, yang satu haram konstitusi memimpin sebuah negara besar. Tapi sayang negara besar ini dipimpin oleh otak yang kecil," sambung pernyataan Gielbran.
Menurut Gielbran, raja jawa ini harus ditumbangkan, baik secara ideologis, maupun secara konsep. "Jokowi dan trah politiknya itu benar-benar tanpa malu secara vulgar melakukan segala cara untuk melanggengkan kekuasaan,"ujarnya.
Baca Juga : Jelang HUT ke-49, Perumda Tugu Tirta Kota Malang Kembali Raih Dua Trofi di Top Digital Awards 2023
Dia pun juga menyentil soal penunjukkan Gubernur Daerah Khusus Jakarta yang dilakukan oleh presiden. "Buat apa ini? Buat trah Jokowi lagi? ini menjadi momentum tepat buat kita, kita bisa melihat secara gamblang, secara vulgar secara telanjang, ada musuh bersama di hadapan kita. Dan ini bukan sistem tapi tabiat, sifat," jelasnya.
Gielbran pun menegaskan bahwa dirinya tidak membenci secara personal, namun lebih menyoroti trah politiknya. "Karena secara sistem dan politik, secara ideologis, mereka merusak sistem demokrasi kita. Tidak ada alasan kita untuk berdiam diri," tandasnya.
"Besok (Jumat, 8 Desember 2023) BEM UGM akan mengadakan sebuah diskusi dan kita akan menobatkan Jokowi sebagai alumni paling menjijikkan dan paling memalukan dari UGM," pungkas Gielbran.
Dalam Instagram resmi BEM UGM @bemkm_ugm, tampak terdapat unggahan bergambar Jokowi. Dalam gambar tersebut bertulis "BEM KM UGM Presents Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan". Di bawahnya tertulis "Mr Joko Widodo" dan di pojok bawah terdapat tulisan "2014-2024".
Dalam slide kedua unggahan tersebut tertulis "Prestasi Jokowi: amblesnya demokrasi", "ambruknya konstitusi" dan "kokohnya politik dinasti".
Selain di Instagram, di lokasi diskusi juga dicetak banner besar bergambar Jokowi dengan tulisan bertulis "BEM KM UGM Presents Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan".