JATIMTIMES - Sebanyak empat orang pejuang pro-Hizbullah tewas alam serangan pesawat tak berawak atau drone tempur milik Israel. Drone Israel itu menyasar mobil yang ditumpangi empat pejuang pro-Hizbullah di selatan Suriah.
Dilansir AFP Sabtu (9/12/2023), Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman mengungkap keempat pejuang yang bekerja atas nama Hizbullah itu tewas di kota Madinat al-Baath, provinsi Quneitra, dekat dataran tinggi Golan yang dianeksasi Israel.
Baca Juga : Banjir Luapan Kali Paron Kota Batu Gara-Gara Gelondongan Kayu, 3 Desa Terdampak
Abdul Rahman sendiri tidak bisa memastikan apakah para pejuang tersebut adalah warga Suriah atau bukan, namun mereka bukan bagian dari tentara Suriah.
Abdul Rahman kemudian mengatakan, sehari sebelumnya Observatorium yang memiliki jaringan sumber di Suriah melaporkan bahwa Israel menyerang lokasi yang dekat dengan Damaskus serta pos militer rezim di provinsi Quneitra dengan delapan rudal. Namun, serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Serangan tersebut merupakan respons terhadap pemboman Golan yang dianeksasi Israel," ucap Abdel Rahman.
Jatuhnya korban di Hizabulla ini bukanlah pertama kali terjadi, sebelumnya pada 8 November lalu, tiga pejuang Hizbullah tewas dalam serangan Israel terhadap posisi kelompok militan di dekat Damaskus.
Sedangkan pada 2 Desember lalu, dua pejuang Hizbullah Suriah dan dua petugas Garda Revolusi Iran tewas dalam serangan udara Israel di lokasi Hizbullah dekat Damaskus. Kantor berita resmi Garda Revolusi, Sepah News, melaporkan pada hari yang sama bahwa dua anggota pengawal tewas dalam 'misi penasihat' di sekutunya, Suriah, tetapi tidak menyebutkan secara spesifik di mana dan kapan mereka dibunuh.
Baca Juga : RI Dukung Sekjen PBB Surati DK PBB Demi Gaza
Israel telah melakukan ratusan serangan udara di negara tetangganya, Suriah, sejak dimulainya perang saudara di negara itu pada tahun 2011. Israel menargetkan posisi tentara Suriah dan kelompok yang berafiliasi dengan Iran, seperti Hizbullah.
Misi itu kemudian semakin intensif sejak dimulainya perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober, yang dipicu oleh serangan kelompok Islam tersebut yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah Israel.
Israel jarang berkomentar mengenai operasinya di Suriah, namun mengatakan bahwa mereka ingin mencegah Iran, musuh bebuyutannya, untuk memasuki wilayah Israel.