JATIMTIMES - Perseteruan tetangga akibat teras rumah yang digelontori air tinja dari tangki mobil sedot water closet (WC) di Desa Banyuurip, Senori, Tuban, berakhir damai. Perdamaian kedua belah pihak terjadi setelah mediasi oleh Forkopimcam Senori serta kades Banyuurip di balai desa, Rabu (06/12/2023)
Konflik yang terjadi antara keluarga Muji Martono (47) dengan keluarga Sumasri (57). Perseteruan bermula kala Muji Martono yang punya jasa kendaraan sedot WC membuang air kotoran tinja dari mobil ke penampungan. Tetapi karena penampungan kecil, kotoran air meluber.
Baca Juga : Antisipasi Berita Hoax Selama Pemilu, Polres Situbondo Ajak Awak Media Diskusi Bersama
Di sisi lain, karena kondisi geografis tanah perbukitan, keberadaan rumah korban Sumasri berada di bagian bawah sehingga membuat luberan air kotoran tinja dari atas itu masuk ke pekarangan hingga teras rumah korban Sumasri.
Tak pelak situasi ini membuat percekcokan antartetangga ini terjadi hingga sebuah video luberan air tinja berwarna hitam diunggah di grup Instagram yang viral di jagat maya.
"Ngak tahu tiba-tiba ada air datang dari atas. Kirain air biasa, ternyata kotoran air tinja. Lalu, ibu teriak meminta untuk mematikan keran dari tangki sedot WC. Trtapi tidak dimatikan ahirnya satu tangki habis air tinja mengalir ke bawah," ungkap anak korban Setyowati (32) kepada awak media, Rabu (06/12/2023)
Menurut dia, penampungan air tinja yang berada di atas milik Martono sangat mengganggu rumah tetangga lain. Keberadaan rumah- rumah warga berada di posisi bawah. "Percuma kalau penampungan ditaruh situ. Kan nanti luber lagi. Kasihan warga yang rumahnya bawah," sambungnya
Akibat luberan air tinja sedotan WC tersebut, keluarga Sumasri membersihkan kotoran di pekarangan dan teras rumahnya.
Sebaliknya, kala kejadian,pihak Martono merasa perbuatan atau luberan air tinja hal biasa dan tak disengaja. "Dia sudah minta maaf, tetapi setengah hati. Malah mengancam kami," imbuhnya.
Karena tidak ada titik temu selanjutnya, kedua tetangga berkonflik ini pun harus dipanggil Pemerintah Desa Banyuurip untuk dimediasi bersama Forkopimcam Senori. Endingnya, kedua belah pihak yang berseteru sepakat berakhir damai dan keduanya mengaku salah dan saling memaafkan.
Baca Juga : Jokowi Dianggap 'Buntuti' Lokasi Kampanye Ganjar, Istana: Sudah Diagendakan Jauh-jauh Hari
"Alhamdulillah, sudah kami mediasi dan kami damaikan lewat pemdes desa. Keduanya saling memaafkan dan meminta maaf satu sama lain. Kami pertegas lagi kedua belah pihak membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatan yang sama," ungkap Kapolsek Senori Kompol Ali Kanafi kepada wartawan.
Kompol Ali Kanafi juga menjamin keselamatan keluarga korban Sumasri yang merasa mendapat ancaman dari keluarga Martono paska terjadinya luberan kotoran air tinja.
"Kalau ancaman kepada keluarga korban tidak ada. Sebab yang bersangkutan (Martono) sekalian permohonan maafnya juga menyangkut ancaman itu," jelasnya
Selain itu, kedua belah pihak dibuatkan surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Lainnya isi surat pernyataan itu, keluarga korban Sumasri bersedia menghapus postingan yang diunggah di akun media sosial Instagram.