JATIMTIMES - Sebanyak 19 industri alas kaki, barang jadi kulit dan pakaian jadi mengikuti Pameran Gelar Produksi Nasional (GPN) Sepatu Kulit dan Fashion (SKF), Sabtu (2/12/2023). Pameran tersebut digelar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan berkolaborasi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.
Pameran yang bakal digelar hingga Minggu (3/12/2023) besok tersebut dilangsungkan di Mall Dinoyo City. 19 belas perusahaan yang memamerkan produknya tersebut juga terdiri dari 3 jenis industri. Yakni 5 industri alas kaki, 7 industri barang jadi kulit dan industri pakaian jadi.
Baca Juga : Pemkot Kediri Sosialisasikan Kenaikan UMK 4,20%
Usai membuka kegiatan, Direktorat Jenderal Kemenperin Taufik Bawazier yang diwakili oleh Direktur Industri Alas Kaki, Tekstil dan Kulit Kemenperin, Adi R. Pandiangan mengatakan, pameran tersebut dimaksudkan untuk memberikan penetrasi pasar atas pergerakan industri garmen dan tekstil saat ini.
Sebab menurutnya industri tekstil dan garment di Indonesia sedang mengalami kontraksi yang cukup banyak diresahkan. Terutama bagi pelaku industri tekstil dan garment. Termasuk para pelaku di level usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Penetrasi pasar ini perlu, sebagai upaya dalam meningkatkan kebanggaan masyarakat kita terhadap produk dalam negeri. Kita (pemerintah) sendiri juga telah melakukan pembatasan dari berbagai kebijakan. Termasuk dalam membatasi importasi produk-produk global," terang Adi, Sabtu (2/12/2023) siang.
Sebenarnya, kegiatan Pameran SKF ini rutin digelar di Kantor Kemenperin Republik Indonesia (RI). Namun, dalam rangka menstimulasi kebanggaan masyarakat terhadap produk dalam negeri, pihaknya khusus menggelar SKF di pusat perbelanjaan.
"Biasanya kami gelar di Lobby Kemenperin, tapi dalam rangka memberikan intervensi pasar, kami coba di Mall. Bukan Mall yang besar, tapi yang dipastikan banyak didatangi masyarakat. Nanti tentu akan kami evaluasi," jelas Adi.
Dipilihnya Kota Malang menurutnya juga bukan tanpa alasan. Dirinya menilai bahwa Kota Malang bisa menjadi salah satu barometer fashion di Indonesia, terutama untuk produk dalam negeri. Sebab menurutnya, dengan banyaknya mahasiswa di Kota Malang, dinilai akan turut mempengaruhi gaya hidup terutama dalam hal fashion.
Baca Juga : Lantik Pejabat, Bupati Kediri Mas Dhito Tekankan Pentingnya Loyalitas dan Kejujuran
"Kami mencoba menggelar di tempat lain (di luar Kemenperin) tujuannya mendekatkan produk dalam negeri ke konsumen. Apalagi dengan banyak pemuda yang berpotensi menjadi barometer fashion di Indoensia dan Jawa Timur," ujar Adi.
Selain itu, pembatasan produk-produk impor juga telah dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai kebijakan. Baik produk yang diimpor dengan benar maupun yang dilakukan secara ilegal dan tak sesuai aturan. Sehinga, Pameran SKF tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui pasar produk dalam negeri untuk menggantikan produk impor.
"Nah ini mau kita lihat bagaimana sejauh mungkin produk dalam negeri dengan berbagai brand bisa menggantikan peran dari priduk importasi. Ini tugas kita bersama. Itu yg alasan kami melakukan tes pasar," tutur Adi.