JATIMTIMES - Kericuhan antara organisasi kemasyarakatan (ormas) Manguni Makasiouw dengan massa aksi bela Palestina masih menjadi sorotan publik. Kericuhan yang terjadi pada Sabtu (25/11/2023) itu pun menjadi trending topic di media sosial platform X (Twitter).
Banyak warganet mengunggah video hingga kronologi kericuhan antardua massa itu. Seperti diunggah oleh akun X @MprAldo yang memposting dua video berbeda.
Baca Juga : Ribuan Anak Muda Hadiri Salawat Kebangsaan Kiai Muda Ganjar Bersama Gus Ali Gondrong
Dalam video pertama, tampak sekelompok massa yang diduga kuat berasal dari kalangan ormas Adat Pasukan Manguni Makasiouw melakukan penyerangan dengan pelemparan batu dan mengacungkan senjata tajam.
Kelompok massa yang berteriak juga terlihat melakukan sejumlah perusakan. Terlihat beberapa anggota kepolisian yang di lokasi tidak bisa berbuat banyak menghalau massa karena kalah jumlah.
Kemudian di video kedua tampak satu buah ambulans terguling dan dalam kondisi rusak tergeletak di jalanan, belum sempat dipindahkan.
Momen saat ambulans diduga dirusak oleh massa ormas Manguni. (Foto: X)
Selanjutnya akun @MprAldo mengunggah ulang tulisan kronologi dari Dessy Lentang, yang menceritakan pandangannya seputar peristiwa yang terjadi.
“Aksi (bela Palestina) tadi berlangsung damai dan aman. Diakhiri dengan Sholat Ashar berjamaah, Sholat Ghaib, dan Do'a bersama untuk Palestina. Namun orang-orang buta sejarah yang membuat kekacauan,” tulis @MprAldo, mengutip Dessy.
Disebutkan kelompok massa dari ormas merusak ambulans yang digunakan untuk menyimpan bendera Palestina dan bendera Tauhid. Perusakan ambulans oleh kelompok ormas tersebut diduga karena ingin merebut bendera-bendera yang kemudian dibakar oleh ormas tersebut.
Baca Juga : Viral, Beredar Surat Pemberitahuan Aksi Diduga Ormas Manguni ke Polres Bitung: Larang Aksi Bela Palestina
"Karena suasana makin kacau, kami di pindahkan di Tronton Kontainer. Ambulance tadi dirusak, bendera Palestina dan bendera Tauhid di BAKAR! Ini jelas pelanggaran hukum. La hawla wala kuwwata illa billah," kata Dessy, dikutip akun @MprAldo.
"Innalillah, bendera Palestina di bakar penuh hina. Dalam aksi kami, kami tidak menggunakan kata Yahudi, tidak menggunakan kata kasar, dan tidak membakar bendera apapun. Karena aksi ini adalah Aksi Damai, membela Palestina yang di jajah oleh Zionis Israel, kami membela semua umat agama yang terjajah disana, tidak hanya Muslim. Mereka yang koar-koar anti radikal, toleran, teroris, ternyata mereka membuktikan sendiri hari ini siapa yang demikian," imbuh penjelasannya.
Salah seorang peserta aksi damai juga disebut telah dikeroyok oleh kelompok massa penghadang. “Om Anto anggota BSM tengah kritis di rumah sakit Angkatan Laut, setelah diperlakukan layaknya binatang oleh para Manguni Adat Makatana,” cerita Dessy.
Terakhir sebagai cuitan penutup, @MprAldo mempertanyakan nihilnya aparat keamanan dalam kinerja menjaga situasi yang kondusif.
"Apakah ada kesengajaan dari aparat untuk memberikan izin ??? Apakah sengaja diadu ???” ujar @MprAldo dengan mengunggah surat pemberitahuan aksi dari ormas Manguni kepada kapolres Kota Bitung.