JATIMTIMES - Komitmen menyukseskan Pemilu 2024 datang dari para ulama di Kabupaten Bondowoso dalam acara "Multaqo Ulama Umara' Bersama Mengawal Pemilu Damai". Kegiatan ini diselenggarakan Bagian Kesra Pemkab Bondowoso dan MUI Bondowoso di Pendapa Kabupaten, Sabtu (25/11/2023).
Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto melalui Pj Sekda Bondowoso Haeriyah Yulianti mengatakan, pihaknya sebagai pemerintah daerah akan berkomitmen untuk menyelenggarakan pemilu yang aman, tertib, dan jujur.
Baca Juga : Polres Tulungagung Ungkap Pesilat Tewas di Tangan Pelatih dan Kasus Pengeroyokan
Untuk mewujudkan itu, pemerintah daerah akan bekerja sama dengan aparat keamanan dan instansi terkait.
Lebih-lebih, dirinya menilai bahwa pihaknya sebagai bagian dari demokratisasi memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa pemilu harus berlangsung secara jujur, adil dan damai.
"Kehadiran ulama dan umara di sini juga sangat berarti. Karena kebijaksanaan dan pandangan mereka akan memberikan arahan bagi kita semua," jelas Haeriyah.
Haeriyah turut mengajak agar semua elemen masyarakat, terutama para ulama umara', tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah perbedaan pilihan politik.
Tak terkecuali para calon tim sukses serta masyarakat harus menjalani proses pemilu dengan sikap yang santun serta mengedepankan nilai-nilai keadilan.
"Jangan biarkan perbedaan pandangan politik memecah belah kita," tegas wanita yang kini juga menjabat sebagai asisten 1 Pemkab Bondowoso itu.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Jawa Timur Prof Dr H Abdul Halim Subahar menegaskan bahwa secara kelembagaan pihaknya tak memihak siapa pun. Namun, dipersilakan bagi individu anggota MUI untuk berpendapat karena anggota MUI masing-masing punya kriteria.
Baca Juga : Aksi Damai Bela Palestina 26 November, Sejumlah Ruas Jalan Utama di Tulungagung Dialihkan
"Tapi yang paling penting, siapa pun yang terpilih itu harus bisa menjamin kemaslahatan," ujarnya.
Di lain sisi, ia pun meminta seluruh pihak agar menyebarkan kedamaian di tengah pesta demokrasi yang berlangsung saat ini. Jangan menyebarkan berita bohong. Artinya, menebarkan dakwah MUI yang mengembangkan paham perilaku moderat serta menciptakan kedamaian.
"Karena MUI wadah musyawarah, silaturahmi, pemberi fatwa. MUI representasi dari umat islam," pungkasnya.