JATIMTIMES - Pemerintah Israel menyatakan operasi militer melawan Hamas diperkirakan kembali dilanjutkan setidaknya dua bulan lagi setelah gencatan senjata usai.
Seperti dilaporkan Reuters, AFP dan CNN pada Jumat, (24/11/2023), Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut gencatan senjata selama empat hari yang dimulai Jumat (24/11) hanya sekadar jeda singkat. Setelah itu, Israel akan menggempur Hamas.
Baca Juga : Hamas Klaim Korban Tewas di Gaza Mendekati 15.000 Orang
"Ini hanya akan jadi jeda singkat. Saat gencatan senjata berakhir, pertempuran akan berlanjut dengan lebih hebat dan berpotensi lebih banyak sandera. Perang diperkirakan berlangsung setidaknya dua bulan lagi," ucapnya.
Senada dengan Yoav Gallant, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pertukaran sandera bukan berarti akhir dari peperangan melawan Hamas. "Kami akan melanjutkan tujuan perang kami terutama untuk memberantas Hamas," ujar Netanyahu.
Ia mengatakan, perdamaian antara Israel dengan Palestina dan Israel dengan negara-negara Arab tidak akan bisa tercipta jika Hamas belum dimusnahkan.
Menurut Netanyahu, Hamas adalah kelompok pembunuh sehingga harus diberangus demi perdamaian antara Israel dengan negara-negara Arab, termasuk Palestina.
"Tidak ada harapan perdamaian antara Israel dan Palestina dan antara Israel dengan negara-negara Arab jika kita tidak memberantas gerakan pembunuhan yang mengancam masa depan kita," ucap Netanyahu.
Seperti yang sudah diketahui, konflik antara Israel dan Hamas akan berhenti sementara mulai Jumat pagi (24/11) pukul 07.00 waktu setempat atas kesepakatan bersama yang dimediasi Qatar.
Baca Juga : Satlantas Polres Tulungagung Peduli Keselamatan Pengendara di Perlintasan Kereta Api, Imbau 'Berteman"
Gencatan senjata akan berlangsung selama empat hari. Selama itu berlaku, kedua pihak sepakat melakukan pembebasan sandera.
Organ militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, juga sudah mengumumkan hal tersebut. Mereka mengatakan aktivitas militer dihentikan oleh kedua belah pihak selama gencatan senjata berlangsung.
"Gencatan senjata berlaku selama empat hari terhitung sejak Jumat pagi disertai dengan penghentian seluruh aktivitas militer," kata Ezzedine al-Qassam seperti diberitakan AFP.
Dalam kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas yang dimediasi Qatar, akan ada 50 dari total 240 sandera di Gaza yang bakal dibebaskan milisi Hamas. Sebagai balasan, Israel juga akan membebaskan 150 tahanan Palestina dari penjara Israel.