JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM menekankan kepada seluruh perangkat kesehatan untuk terus melaksanakan enam pilar transformasi kesehatan. Di antaranya adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.
Sejumlah pilar transformasi kesehatan itu disampaikan Wahyu Hidayat dengan mengutip arahan Menteri Kesehatan RI dan ditambah transformasi budaya kerja para insan kesehatan yang sering disebut sebagai pilar transformasi ke-7. Dalam kesempatan itu, Wahyu juga membuka kegiatan Gebyar Hari Kesehatan Nasional ke-59 Kota Malang Tahun 2023 di Malang Creative Center (MCC), Kamis (23/11/2023).
Baca Juga : Peduli Kesehatan Masyarakat, Pj Wali Kota Malang Terima Penghargaan dari Kemensos
“Keberhasilan pelaksanaan tujuh pilar tersebut, sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk membangun paradigma kesehatan bagi seluruh masyarakat Kota Malang,” jelas Wahyu.
Dalam kegiatan tersebut, Wahyu Hidayat juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya gebyar Hari Kesehatan. Dalam hal ini, kegiatan tersebut adalah yang pertama kalinya digelar setelah pandemi covid-19 beberapa waktu yang lalu.
“Ini terlaksana setelah 4 tahun pandemi ya, jadi kegiatan ini merupakan wadah bagi insan kesehatan untuk bisa saling temu dan koordinasi harapannya ke depan kita punya target-target kesehatan yang harus kita lakukan terutama untuk kesehatan masyarakat, salah satunya adalah penanggulangan stunting,” ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, meski angka prevalensi stunting di Kota Malang menunjukkan progres positif yakni di angka 8,9 persen. Hal itu berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), yang tetap harus diupayakan penanganan maksimal.
“Saya instruksikan untuk menguatkan peran posyandu yang menjadi garda terdepan pemantauan stunting dan menyiapkan SDM yang mumpuni untuk mengatasi stunting; saya akan pantau terus jumlah stunting di tiap-tiap kelurahan,” tambah Wahyu.
Namun demikian, Wahyu memberikan apresiasi dari upaya seluruh insan kesehatan di Kota Malang yang telah memberikan dedikasinya untuk menyehatkan masyarakat dan mencegah stunting. Dimana ia berharap agar ke depan, kolaborasi dan sinergitas antara penyelenggara dimana Pemerintahan Kota (Pemkot) Malang, dunia usaha, komunitas peduli kesehatan dan komponen masyarakat lainnya harus senantiasa dikuatkan.
Baca Juga : Diskusi Pemilu 2024, Meski Beda Pilihan Generasi Muda Diajak Jaga Kesatuan
“Sebagai bagian dari kesadaran akan pentingnya berkontribusi dalam pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Kota Malang lebih sehat,” kata Wahyu.
Sebagai informasi, pada kegiatan tersebut juga diberikan penghargaan atas beberapa lomba kesehatan yang digelar, di antaranya adalah lomba Posyandu, kader posyandu berprestasi, lomba poster dan video iklan layanan masyarakat, akreditasi paripurna puskesmas dan klinik, kelurahan STBM, puskesmas dan RS dengan pelayanan TBC, dan kelurahan program percepatan penurun stunting Kota Malang 2023.
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif melaporkan bahwa kegiatan Gebyar Hari Kesehatan Nasional Kota Malang ini digelar dengan tujuan untuk mendorong program kemitraan antara Pemkot Malang, swasta, organisasi profesi dan masyarakat dalam mendukung transformasi kesehatan untuk Indonesia Maju khususnya di Kota Malang. “Selain itu juga sebagai sarana untuk mendorong promosi gaya hidup sehat di Kota Malang dan peningkatan kualitas layanan kesehatan,” imbuh Husnul.