JATIMTIMES - Masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan berlangsung pada akhir bulan November. Meski demikian, pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-Alun Kota Batu telah menyatakan sikap untuk mensterilkan kawasan tersebut.
Para pedagang sepakat tidak ada atribut-atribut calon presiden dan calon wakil presiden serta calon legislatif yang terpasang di area itu. Meskipun, lokasi PKL sangat strategis dan menjadi tujuan wisata kuliner pengunjung alun-alun.
Baca Juga : UMK Tahun 2024 di Kota Batu Bakal Naik Jadi Rp 3.177.764?
“Kami sepakat dengan pernyataan sikap no atribut partai dan sebagainya di kawasan PKL Alun-Alun Kota Batu,” ungkap Ketua Paguyuban PKL Alun-Alun Kota Batu, Puspita Herdysari, Senin (20/11/2023).
Atribut tersebut tidak diperkenankan tertempel, terpasang, maupun dipakai saat berjualan di kawasan PKL Alun-Alun Kota Batu. Kesepakatan ini diputuskan agar pengunjung yang datang lebih nyaman.
Para PKL di sana memikirkan rasa kenyamanan para pengunjung. Mengingat, pengunjung yang datang ke sana tidak hanya warga lokal, tapi dari berbagai daerah yang kerap mampir saat berkunjung ke Kota Batu.
“Kami juga memikirkan rasa nyaman pengunjung, supaya mereka betah berlama-lama di Alun-Alun Kota Batu sambil kuliner,” terang perempuan yang akrab disapa Pipit ini.
Selain itu, kesepakatan tersebut juga demi menjaga suasana kekeluargaan tetap tercipta antar PKL.
Baca Juga : Kota Batu Jadi Terbaik I Penataan Produk di Pameran Batik dan Fashion Show 2023 Jatim
“Biasanya beda pilihan politik, bisa saja antar pedagang jadi tidak akur, nanti malah saling tidak enak,” tambah Pipit.
“Mendukung atau memilih gakpapa, tapi kalau pakai baju saat berjualan, memasang atribut lainnya itu tidak diperbolehkan. Demi kenyamanan para pengunjung,” tutup ibu dua anak ini.
Sedang, kawasan PKL Alun-Alun Kota Batu ini menjadi salah satu jujukan pengunjung saat berwisata di sana. Sebab di sana ada beragam jenis kuliner tradisional hingga jajanan populer disuguhkan di sana.
