JATIMTIMES - Belakangan ini di media sosial banyak beredar poster-poster bernarasi kampus Politeknik Kota Malang (Poltekom) telah terbengkalai. Salah satu akun yang mengunggah poster tersebut adalah @smart.tradee.
Dalam unggahan yang dibagikan tampak akun tersebut memposting beberapa poster yang ditempel di kampus yang berada di Jalan Raya Tlogowaru, Kedungkandang, Kota Malang tersebut.
Baca Juga : Berapa Gaji Petugas KPPS Pemilu 2024?
Salah satu poster berisikan tulisan yang menyebut jika selama 3 tahun terakhir, dosen tidak digaji. Sementara, setahun terakhir mahasiswa Poltekom juga disebut tak kuliah.
"Kampus terbengkalai, dimana tanggung jawabmu?," salah satu tulisan dalam poster yang ditempel di sekitaran kampus.
Sementara itu di bagian gerbang kampus tampak terdapat tulisan sosok-sosok yang dicari atas dugaan kasus terbengkalainya kampus Poltekom.
"Wanted wong ruwet
1. DPR RI
2. Rektor IKIP Budi Utomo
3. DPRD Kota Malang
4. PDAM & KONI Malang (Ketua)," tulisan dalam poster tersebut.
Sementara di sisi lainnya, terdapat poster lebih besar, di mana civitas akademika meminta tanggung jawab direktur dan wakil direktur Poltekom. Dalam tulisan tersebut para civitas akademika juga meminta adanya reformasi yayasan.
"Gak butuh janji, butuhnya bukti. reformasi yayasan. Yayasan out. #savepoltekom," demikian tulisan dalam poster tersebut.
"Rektor IKIP Budi Utomo kian eksis, Poltekom makin miris," imbuh tulisan dalam poster itu.
Sementara itu, dalam poster lainnya juga terdapat tulisan yang mengklaim jika pimpinan Poltekom dinilai sibuk mengurus politik hingga lupa mengurusi Poltekom.
"Terlalu sibuk berpolitik, sampai lupa ngurusi politeknik. #savepoltekom," isi tulisan dalam poster.
Baca Juga : Viral Lagi, Lagu 'Wanitaku' NOAH Ternyata sudah Diciptakan Sejak 2009, Dibocorkan Liriknya oleh Luna Maya
"Hak dosen saja gak terpenuhi, apalagi hak mahasiswa," imbuh tulisan dalam poster itu.
Poster lainnya juga menyindir Malang sebagai kota pendidikan. "Katajya kota pendidikan, tapi kampus kami hancur kok dibiarkan," demikian isi poster yang ditempel di sekitar kampus Poltekom.
Berdasarkan penelusuran melalui akun resmi Poltekom, perguruan tinggi tersebut adalah milik pemerintah yang terletak di kota malang. Tepatnya di Kompleks Pendidikan Internasional / Malang International Education Park (MIEP) No.3.
Poltekom didirikan pada tahun 2008 dengan SK Perguruan Tinggi nomor 104/ DO/2008 bersamaan dengan 14 Politeknik lainya secara serentak sebagai wujud peningkatan perguruan tinggi dalam pendidikan vokasi di Indonesia.
Dalam situs resmi Poltekom juga dijelaskan kampus ini menekankan pendidikan pada teknologi terapan (applied technology) khususnya di bidang teknik (engineering).
Bahkan Poltekom juga membina hubungan dengan beberapa industri sebagai stakeholder, untuk program internship (magang) mahasiswa yang terselip dalam kurikulum akademiknya.
Namun Poltekom mulai terbengkalai diduga karena adanya konflik yayasan. "Pada akhirnya POLTEKOM hilang arah diakibatkan oleh organ yayasan baru yang memiliki sebuah konflik kepentingan dan tidak bertanggung jawab atas kesalahannya, sudah banyak korban di POLTEKOM bukan hanya mahasiswanya melainkan dosen, tendik, dan karyawan2 lainya," jelas keterangan pengunggah.
Menurut penjelasan pengunggah, pimpinan Poltekom yang terdiri dari direktur dan wakil direktur dianggap juga menjadi korban dalam kasus ini. Namun, pimpinan Poltekom dinilai tidak tegas dalam kasus yang menimpa kampusnya.
"Tidak lupa pula dengan direksi yang menjadi korban dari konflik kepentingan ini, namun dari pada itu sudah terlihat jelas dibalik permasalahan ini adalah kurangnya kepemimpinan yang tegas dari pihak direksi untuk menuntaskan permasalahan yang ada karena sejak tahun 2019/2020 POLTEKOM semakin mengalami krisis: krisis mahasiswa, krisis dosen, krisis tendik, krisis karyawan, dan krisis keuangan. Dikarenakan tidak adanya sebuah trobosan2 baru untuk meminimalisir hal tersebut," pungkas keterangan pengunggah.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak yayasan maupun direksi pimpinan Poltekom. Postingan yang diunggah sejak Kamis (16/11/2023) tersebut telah dilihat sebanyak 119,5 ribu. Media ini masih mengonfirmasi ke pihak yang bersangkutan.