JATIMTIMES - Belakangan ini nama Alexander Thian atau seleb TikTok dengan akun @amrazing tengah ramai menyita perhatian publik. Hal ini terjadi lantaran Alexander diundang untuk mengikuti program influencer Israel namun ia tetap komitmen bela Palestina.
Awalnya soal program influencer Palestina itu disampaikan oleh konten kreator Dian Widiyanarko melalaui akun Tiktoknya @duniadian. Dalam penjelasannya, Dian mengatakan jika Israel memiliki lembaga atau organisasi yang mendatangkan influencer, artis, tokoh dan wartawan untuk membangun citra positif di negaranya.
Baca Juga : Viral, Swalayan Ini Boikot Produk Israel, Larang Produknya Dibeli
Lantas Dian menceritakan ada salah satu seleb TikTok namanya Alexander Thian atau @amrazing yang pernah diajak oleh organisasi Israel ke Palestina. Namun Thian ini sekarang justru bela Palestina. Karena selain Thian diajak ke Palestina, dia juga belajar lebih jauh tentang sejarah konflik Israel-Palestina dan tidak mau tertipu oleh narasi Israel.
Melalui akun TikToknya, Thian mengaku diundang ke Palestina pada 2019 oleh suatu organisasi. Tujuan organisasi itu biar para influencer yang diundang lebih tahu kondisi di Palestina. Dia mengaku dijelaskan beragam narasi Israel salah satunya 'zionism itu apa dan kenapa'.
Saat di sana, Thian juga diberi informasi oleh organisasi tersebut bahwa Israel dibentuk karena mau pulang ke tanah perjanjian. Namun Thian memahami jika narasi tersebut adalah palsu.
"Yang aku gak dikasih tau banjirnya imigran Yahudi dari Eropa dan deklarasi kemerdekaan Israel membuat 750.000 orang Palestina tergusur dari tanah dan rumah mereka. Peristiwa ini disebut nakba atau malapetaka atau bencana di tahun 1948," jelasnya.
Lantas Thian menceritakan jika PBB kemudian memutuskan membagi tanah Palestina menjadi dua negara. Di mana bagian satu untuk Yahudi dan bagian lainnya untuk negara Palestina. Tapi orang Palestina menolak dan terjadilah perang.
Narasi pihak Israel ini mereka menerima solusi ini, tapi pihak Palestina ogah. Jadi ketika Israel diserang negara-negara Arab ya dibales. 'Kami hanya membela diri' itu alasan mereka," ujar Thian.
Sepulang dari diundang organisasi Israel ke Palestina, Thian mengaku membaca sejarah soal mengapa warga Palestina enggan menerima solusi dari PBB.
"Ya jelas aja Israel terima (solusi dari PBB) wong dari nggak punya tanah, eh tahu-tahu mereka dapat bagian lebih 56% dan jelas aja orang Palestina menolak, karena ini nggak adil sama sekali. Gimana kamu bisa terima, kalau rumah dan tanah kamu direbut. Dimana mereka bisa mendukung, kalau mereka diusir dan dibantai," ujarnya.
Lebih lanjut Thian menjelaskan, Israel itu dibangun di atas penderitaan orang Palestina. Dan yang perlu diketahui, orang Palestina tak hanya muslim, namun juga ada penduduk kristen hingga ada Yahudi Palestina.
Baca Juga : Viral, Swalayan Ini Boikot Produk Israel, Larang Produknya Dibeli
"Karena program zionism ini, jumlah Yahudi di Palestina melonjak dari hanya 4% sebelum imigran Yahudi dari Eropa berdatangan, menjadi 30%," tandas Thian.
Dia pun menegaskan bahwa konflik Palestina-Israel bukan lagi tentang agama. Namun apa yang dilakukan Israel adalah penjajahan dan penindasan.
"Narasi lainnya yang dikasih tahu ke aku (kala itu) adalah Israel hanya membela diri. Setelah aku telaah dan riset lebih jauh dari akhur 2019 hingga sekarang disimpulkan bahwa ada ketimpangan kuasa yang luar biasa antara mereka dengan rakyat Palestina. Jadi mereka (Israel) adalah penjajah dan tanah yang mereka tempati adalah bentuk pendudukan ilegal," tegas Thian.
Sejak dulu kala, menurut Thian orang muslim, kristen, yahudi hidup berdampingan dengan damai di Palestina. Dan semuanya berubah ketika Zionis masuk.
"Faktanya zionisme dan yahudi itu beda. Nggak semua Yahudi itu mendukung Zionism. Jadi jangan membenci membabi-buta. Golongan ekstrim tentu saja, tapi zionism dan Yahudi itu berbeda," tandas Thian.
"Stand for humanity, speak about it and stand with the peaople of Palestine," pungkas Thian.