JATIMTIMES - Gelaran International Conference on Islamic Education (ICIED) ke-8 tengah berlangsung bersamaan dengan Forum Dekan Pendidikan ASEAN. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menjadi tuan rumah dan menyelenggarakan gala diner di salah satu hotel di Kota Malang, Rabu (8/11/2023) malam.
Dekan pendidikan se-Asean hadir bersama para pembicara kegiatan ICIED guna melakukan sharing pengalaman dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan bersama di sektor pendidikan.
Baca Juga : 20 Finalis Putri Garudeya Ikuti Pelatihan Brand Ambassador dan Koreografi
Dekan FITK UIN Maliki Malang, Prof Dr Nur Ali MPd menyampaikan, bahwa kegiatan ini menjadi momen startegis dalam menumbuhkan kolaborasi, berbagi ide, dan kemajuan praktik pendidikan dalam pendidikan Islam.
“Terima kasih kepada para tamu undangan sekalian yang sudah hadir. Kami merasa terhormat bisa menyelenggarakan pertemuan bergengsi ini. Tujuan kami adalah menciptakan wacana dan inovasi di era modern yang berdampak positif pada masa depan pendidikan, khususnya pendidikan Islam," ucap Prof Nur Ali.
Dalam sharing sessions, dibahas tentang moderasi beragama dan pendidikan inklusif dari masing-masing perspektif. Bahasan tersebut menuai antusias dan sambutan baik dari para tamu undangan.
Dalam momen ini, hadir sejumlah akademisi dari berbagai negara, seperti Prof Dr Anis Malik Thoha dari Unissa Brunei Darussalam; Prof Sri Sumarni MPd Ketua FORDETAK PTKIN se-Indonesia; Prof Dr Nor Aniza Ahmad dari Universiti Putra Malaysia.
Kemudian, Mahan Mirza PhD dari University of Notre Dame, Indiana; Mira Sambada dari Tim Usaid; Prof Dr Zawawi Ismail Ketua Majlis Dekan Pendidikan Malaysia.
Baca Juga : Pantang Menyerah Melawan Portugis, Ratu Kalinyamat dari Jepara Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional
Sementara itu, mewakili para pembicara, Mahan Mirza PhD menyampaikan bahwa friendly terhadap agama apapun menjadi sebuah hal yang penting. Hal ini tentunya agar terjalin dan terbangun rasa inklusi antar sesama tanpa membedakan kepercayaan.
“Dalam menempuh pendidikan, tidak harus beragama Islam untuk menghormati sesama. Karena inklusi itu perlu dipupuk bersama,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pertemuan Forum Dekan Pendidikan se-ASEAN, juga dilakukan pemilihan Ketua Forum Dekan Pendidikan se-ASEAN. Terpilih menjadi ketua, Prof Nur Ali MPd yang juga Dekan FITK secara musyawarah. Mendampinginya sebagai wakil, Prof Dr Zawai Ismail dari Malaysia dan Prof Dr Anis Malik Thoha dari Brunei Darussalam.