JATIMTIMES - Kewaspadaan terhadap bahaya bencana tanah longsor dan banjir tengah ditingkatkan oleh Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu. Itu menyusul mulainya turun hujan di Kota Dingin ini.
Untuk itu, BPBD melakukan pemetaan sejumlah titik yang kerap terjadi tanah longsor. Di antaranya di Desa Sumber Brantas, Desa Tulungrejo, Desa Gunungsari dan Deaa Sumbergondo, Kelurahan Songgokerto. Bahkan, BPBD juga telah memasang alarm di sejumlah titik rawan.
Baca Juga : Mengungkap Kekayaan Sejarah Kabupaten Blitar: Candi Mleri, Jejak Raja Singhasari dan Makam Misterius
“Untuk mengantisipasi tanah longsor kami telah memasang 11 unit Early Warning System (EWS) di setiap lereng Gunung Arjuno,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, Minggu (5/11/2023).
Agung menyebutkan, EWS itu tersebar di Desa Sumber Brantas, Desa Sumbergondo, Desa Gunungsari, Desa Punten, Desa Tulungrejo dan Desa Sumberejo. Dengan EWS itu untuk mengantisipasi lebih dini bahaya tanah longsor. Mengingat setiap kali turun hujan, potensi tanah longsor di Kota Batu cukup tinggi.
Pengawasan secara intens juga dilakukan kawasan rawan banjir, hingga titik-titik lainnya. Mengingat, terdapat 10 titik potensi banjir pada tahun ini.
“Misalnya yang kerap terjadi banjir seperti di Sungai Paron. Selain itu juga beberapa titik di kawasan pemukiman Kota Batu seperti Kelurahan Sisir dan Kelurahan Temas,” ucap Agung.
Baca Juga : Yuk Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Pancaroba, Berikut Dampaknya
Mengantisipasi banjir, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah melakukan normalisasi dibeberapa titik tak terkecuali Sungai Paron. Kemudian juga saluran irigasi hingga sungai.