JATIMTIMES - Video berdurasi 46 detik yang dinarasikan Gedung Graha Mandiri yang berdiri di lokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak Tulungagung, terlihat beberapa bagian plester tembok di lantai III mengelupas di beberapa tempat. Dalam video ini, terlihat tembok yang dibangun sejak tahun 2020 lalu ini, sudah terlihat mengelupas dan material di dalam plester keluar dari dinding.
Saat dikonfirmasi, Humas RSUD dr Iskak Tulungagung, Muhammad Rifai mengatakan bahwa gedung ini mulai dioperasikan pada tahun 2021, saat awal pandemi Covid-19. "Biaya pembangunan gedung ini dari hasil pendapatan rumah sakit," kata Rifai, Selasa (31/10/2023).
Baca Juga : Satreskrim Polres Tulungagung Amankan Pelaku Penggelapan Sepeda Motor Berkedok Sewa Harian
Biaya pembangunan gedung Graha Mandiri 5 lantai ini cukup besar yakni sekitar Rp 38 miliar rupiah.
Terkait kondisi tembok di gedung yang mengalami retak pada plesteran ini, Rifai menduga hal itu terjadi karena benturan dari Hospital Bed yang sering dipindah oleh petugas saat menangani pasien.
"Terkait pembangunan gedung Graha Mandiri itu bukan merupakan pembangunan yang asal-asalan, yang mengerjakan kontraktor yang membangun gedung universitas (menyebut nama kampus) di Tulungagung," ujarnya.
Dengan kondisi kerusakan ini, Rifai menjelaskan bahwa bahan untuk plaster tembok adalah partisi yang jika diketuk akan berbunyi dan jika terkena tempat tidur pasien agak keras, bisa membuat retak.
"Skat antar ruang gedung berbahan partisi yang rentan terkena benturan keras. Memang dibuat begitu, agar jika ada perubahan bentuk skat antar ruangan lebih mudah dilakukan," ungkapnya.
Alasan menggunakan partisi ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan termasuk konsultasi dengan ahlinya yang antara lain lebih flexibel dalam pengelolaan perubahan kebutuhan ruangan.
Kemudian, partisi yang digunakan hanya untuk skat antar ruangan dan tidak mengurangi kekuatan gedung.
Baca Juga : Ribuan Petani Blitar Selatan Unjuk Rasa, Minta Perhutani Tak Intervensi Kawasan Hutan Pengelolaan Khusus
Masih menurut Rifai, pembangunan Graha Mandiri telah dilaksanakan sesuai dengan dokumen perencanaan serta sesuai dengan prosedur teknis dan administrasi yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Pengawasan dan manajemen konstruksi ditugaskan pada ahlinya, seperti konsultan manajemen konstruksi yang kompeten dan profesional. “Agar efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas pengelolaan dan pembelanjaan keuangan negara tercapai, pelaksanaan pembangunan ini didampingi oleh pihak-pihak yang kompeten di bidangnya,” ucapnya.
Ia memastikan, tender dilakukan oleh pihak berwenang dan pengawasan juga melibatkan Probity Advice dan pendampingan kontrak dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Jakarta, pendampingan Hukum dari Kejaksaan Negeri Tulungagung, Pendampingan Teknis Konstruksi dari Universitas Brawijaya serta Probity Audit oleh Inspektorat Kabupaten Tulungagung.