JATIMTIMES - Yogyakarta, kota dengan sejuta pesona, tak henti-hentinya menghadirkan keindahan alam dan sejarah yang memesona. Salah satu lokasi yang menjadi magnet para pelancong adalah Kotagede, sebuah kecamatan yang menyimpan begitu banyak jejak sejarah dan pesona heritage yang tak terlupakan.
Kotagede adalah sebuah kecamatan yang terletak di wilayah Yogyakarta. Namanya sendiri mengandung makna "Kota Gedhe" atau “Kota Besar”. Dan tak diragukan lagi, Kotagede memang menjadi saksi bisu perkembangan kota Kerajaan Mataram Islam pada masa lalu. Dikenal sebagai salah satu kawasan paling bersejarah di Yogyakarta, Kotagede menghadirkan keajaiban sejarah yang membawa kita kembali pada masa lalu yang kaya.
Baca Juga : Tema Dilan Viral di Dunia Motor dengan CB Gelatik yang Bergaya
Salah satu daya tarik utama Kotagede adalah arsitektur tradisionalnya yang memukau. Rumah-rumah joglo dengan atap pelana, dinding bata merah yang megah, dan kerajinan kuningan yang indah adalah pemandangan umum di sini. Bangunan-bangunan ini adalah saksi bisu kemegahan Kerajaan Mataram Islam yang pernah berjaya.
Satu-satunya tempat di Indonesia yang tak boleh Anda lewatkan saat berkunjung ke Kotagede adalah Masjid Gedhe Mataram Kotagede. Masjid Gedhe Mataram adalah salah satu monumen terbesar dalam sejarah Islam di Jawa. Dibangun pada akhir abad ke-15 oleh Ki Ageng Pamanahan dan Danang Sutawijaya, masjid ini adalah tempat bersejarah yang menunjukkan kemegahan arsitektur Islam Jawa.
Di masjid ini, traveller akan terpesona oleh detail ornamen dan ukiran kayu yang indah yang menghiasi masjid ini. Waktu terbaik untuk mengunjungi Masjid Kotagede adalah ketika matahari terbit atau terbenam, saat cahaya matahari meresap melalui jendela-jendela kayu, menciptakan pemandangan yang memukau.
Tidak hanya memiliki pesona sejarah, Kotagede juga menawarkan kuliner tradisional yang lezat. Anda dapat mencicipi berbagai hidangan khas Yogyakarta seperti gudeg, nasi kucing, dan sate klathak di berbagai warung makan di sekitar Kotagede. Rasakan cita rasa autentik Yogyakarta dalam setiap suapan makanan ini.
Kotagede juga dikenal sebagai pusat kerajinan perak. Di sini, traveller dapat menyaksikan proses pembuatan berbagai produk perak, mulai dari kerajinan ukir hingga perhiasan. Kreativitas para pengrajin Kotagede tercermin dalam setiap potongan perak yang dihasilkan. Dan Anda bisa membeli berbagai suvenir eksotis sebagai kenang-kenangan.
Pasar Legi Kotagede adalah surga bagi para pencinta barang antik. Traveller dapat menemukan berbagai barang antik, seperti perhiasan klasik, kalung berlian, dan benda-benda bersejarah lainnya di pasar ini. Selain itu, pasar ini menjual batik-batik asli dan tekstil tradisional Jawa, yang merupakan oleh-oleh yang sempurna dari Kotagede.
Kotagede tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga tempat tinggal bagi banyak penduduk. Masyarakat di sini hidup dengan gaya tradisional, menjaga nilai-nilai sejarah yang diwarisi dari generasi ke generasi. Anda dapat melihat aktivitas sehari-hari mereka, termasuk cara mereka memelihara tradisi kuningan dan tekstil.
Kotagede adalah surga bagi para pencinta sejarah dan kebudayaan. Setiap jalan, bangunan, dan seni di sini memiliki cerita dan makna yang mendalam. Menjelajahi pesona heritage Kotagede adalah seperti melakukan perjalanan melintasi waktu, mengikuti jejak Kerajaan Mataram dan menghayati kehidupan masyarakat tradisional Yogyakarta.
Sejauh mata memandang, kesibukan masyarakatnya akan berpadu dengan kemegahan bangunan bergaya arsitektur Eropa kuno yang berpadu dengan unsur budaya Jawa yang kental sekali lagi akan membuat kamu bernostalgia. Betapa merindukannya kota ini nantinya, ketika Anda pada akhirnya harus meninggalkannya.
Baca Juga : Tunjukkan Loyalitas dan Soliditas, 34.377 Bikers Honda Bersatu di HBD 2023
Adalah Rumah Pesik, atau yang memiliki nama lain Rumah Kalang, salah satu bangunan yang paling mencolok di Kotagede. Kabarnya, rumah bersejarah ini merupakan hasil buatan tangan masyarakat Kalang, golongan keturunan Bali yang terbilang amat berperan ketika Kerajaan Mataram Islam sedang berkuasa. Masyarakat Kalang adalah pedagang yang begitu sukses dengan kekayaan berlimpah yang diwariskan secara turun-temurun, dan tentu saja berjiwa seni amat tinggi.
Keunikan bangunan tua Rumah Kalang ini ada pada dindingnya, dengan patung-patung arca yang disematkan pada jarak tertentu. Belum lagi berbagai barang antik yang terpajang di teras dan halaman depan rumah, membuat bangunan ini serupa dengan museum. Jika beruntung dan bisa masuk ke bagian dalamnya, Anda akan mendapati keindahan lainnya, yaitu pada talang air yang dilengkapi dengan ukiran bunga-bunga cantik. Begitu pula dengan keramik lantainya.
Kotagede Yogyakarta adalah bukti hidup dari kejayaan masa lalu yang masih dijaga dengan penuh cinta. Pesona heritage Kotagede memang tak terlupakan. Dan setiap kunjungan ke sini akan membawa Anda pada petualangan yang penuh makna. Dari arsitektur megah hingga kulinernya yang lezat, Kotagede adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan pesona sejarah dan budaya Yogyakarta yang memukau.
Kotagede adalah kota bersejarah. Sejarah berdirinya Kotagede tak bisa dilepaskan dari sosok Ki Ageng Pamanahan. Ki Ageng Pamanahan dan Danang Sutawijaya membantu Raja Pajang Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir) membunuh Arya Penangsang. Pembunuhan Penangsang ini kemungkinan terjadi pada 1558. Atas keberhasilan ini, Sultan Hadiwijaya kemudian menghadiahkan hutan mentaok (sekarang Kotagede Yogyakarta) kepada Pamanahan.
Dibawah kepemimpinan Pamanahan, Mataram yang awalnya sebuah hutan berkembang pesat menjadi kota. Babad Tanah Djawi mengisahkan, pada zaman itu, tanah yang subur membuat rakyat Mataram hidup makmur dengan panen berlimpah-limpah. Air sumur juga tampak bersih dan jernih dan perdagangan berkembang dengan pesat. Banyak orang-orang dari banyak daerah datang dan menetap di Mataram.
Pamanahan meninggal dunia karena sakit tua. Sebelum wafat, ia berwasiat menyerahkan kepemimpinan Desa Mataram kepada putranya Danang Sutawijaya, yang naih tahta dengan gelar Panembahan Senopati. Di bawah kendali Senopati, Mataram berkembang menjadi kerajaan yang semakin besar dengan ibukota pertamanya di Kotagede.