JATIMTIMES - Israel menyerang sebuah kompleks di bawah sebuah masjid di Tepi Barat pada Minggu (22/10/2023) waktu setempat. Kompleks tersebut disebut digunakan oleh militer Palestina untuk mengatur serangan.
Dilansir Reuters, Minggu (22/10/2023), petugas medis Palestina mengatakan setidaknya satu orang tewas dalam insiden itu. Serangan udara Israel setidaknya merupakan yang kedua dalam beberapa hari terakhir yang menghantam Tepi Barat.
Baca Juga : Hari Santri 2023, Ini Rangkaian Kegiatan MWC NU Tuban
Israel menyebut kompleks di bawah Masjid al-Ansar, di kamp pengungsi Jenin, merupakan milik agen Hamas dan Jihad Islam Palestina yang bertanggung jawab atas serangan dalam beberapa bulan terakhir.
"Intel baru-baru ini menerima informasi yang mengindikasikan bahwa para militan, (yang) telah dinetralisir sedang mengorganisir serangan teror dalam waktu dekat," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Sementara dilansir Al Jazeera, serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat merupakan serangan 'mengejutkan'. Hal itu dilaporkan koresponden Al Jazeera Sara Khairat. Akan tetapi tampaknya masih ada serangan lain yang akan terjadi.
"Saksi mata berbicara kepada kami dan mengatakan mereka melihat jet tempur F di langit. Mereka mendengarnya dan kemudian tentara Israel keluar untuk memastikan bahwa itu adalah serangan udara," kata Khairat langsung dari Ramallah.
Serangan udara tersebut menargetkan sebuah masjid yang terkait dengan Brigade Jenin, yang dicap sebagai 'kelompok teroris bawah tanah' oleh Israel. Satu orang dipastikan tewas, namun lebih banyak lagi yang mungkin ditemukan setelah puing-puing dibersihkan.
Setelah serangan itu, beberapa warga menerima pesan teks di handphonenya yang berisi peringatan untuk menghindari berkolaborasi dengan Brigade Jenin, salah satu kelompok terbesar dan terpopuler di Tepi Barat. Pesan-pesan itu juga mengatakan agar anak-anak tetap di dalam.
Adapun militer Israel merilis gambar yang disebut menunjukkan pintu masuk ke bunker di bawah masjid. Tak hanya itu, militer Isarel juga merilis sebuah diagram yang dikatakan menunjukkan di mana para militan menyimpan senjata. Kamp pengungsi Jenin, markas militan Palestina, menjadi fokus operasi militer besar Israel pada awal tahun ini.
Baca Juga : Kisah Jack The Ripper, Pembunuh Sadis yang Sosoknya Belum Terungkap hingga Saat Ini
Rekaman di media sosial menunjukkan lokasi serangan udara yang menunjukkan lubang menganga di salah satu dinding luar masjid, dikelilingi puing-puing. Beberapa lusin warga Palestina terlihat menyaksikan kerusakan yang terjadi. Sementara itu, sirene ambulans berbunyi di latar belakang puing-puing kerusakan itu.
Layanan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan setidaknya satu warga Palestina tewas dan tiga lainnya terluka. Penghuni kamp tersebut mengatakan mereka menerima peringatan dari militer Israel untuk menjauhi para militan karena akan ada serangan ke dalam kamp. Mereka mengatakan militer tidak menentukan tanggalnya.
Pejabat Palestina mengatakan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober atau dua minggu pemboman mematikan Israel di Gaza, setidaknya 84 warga Palestina di Tepi Barat tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel.
Pada hari Kamis, militer Israel mengatakan pihaknya menyerbu dan melakukan serangan udara di sebuah kamp pengungsi dekat pusat kota Tulkarem. Militer mengatakan penggerebekan itu bertujuan untuk menangkap tersangka dan menyita senjata. Pihak Palestina mengatakan sedikitnya 12 orang tewas.