free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Dukung Gibran dalam Pilpres 2024, Pemuda di Kabupaten Malang Bikin Aksi Cukur Gundul

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Nurlayla Ratri

18 - Oct - 2023, 03:48

Placeholder
Para pemuda di Desa Sengguruh, Kabupaten Malang saat menggelar agenda doa bersama dan tasyakuran pemilu damai yang diwarnai aksi cukur gundul dalam menyampaikan ekspresi dukungan kepada Gibran menyusul adanya putusan Mahkamah Konstitusi. (Foto: Ashaq Lupito / Jatim Times)

JATIMTIMES - Gelombang dukungan terhadap Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) mulai berdatangan dari beragam lapisan masyarakat. Terbaru, puluhan pemuda di Kabupaten Malang rela rambutnya dicukur gundul demi menunjukkan ekspresi terkait dukungan kepada Gibran, Selasa (17/10/2023).

Ekspresi cukur gundul yang dilakukan oleh puluhan pemuda tersebut, juga tidak terlepas dari adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Yakni putusan yang berkaitan dengan batasan usia cawapres maupun calon presiden (capres).

Baca Juga : Hari Jadi ke-78 Pemprov Jatim, Wali Kota Santoso Ajak Bangun Kota Blitar dengan Jer Basuki Mawa Beya

Dari pantauan media online ini, sekitar pukul 18.30 WIB puluhan pemuda Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang terlihat memasang spanduk bertuliskan dukungannya kepada Gibran. Setelahnya, mereka terlihat antre berjajar untuk dicukur gundul.

Salah satu pemuda, Muhammad Ridwan menyebut dirinya dan puluhan pemuda lainnya rela dicukur gundul demi menggambarkan rasa syukur atas adanya putusan MK. 

"Alasannya mendukung Mas Gibran, dan sekaligus untuk rasa syukur kami atas terbitnya putusan MK yang mengabulkan tuntutan dari generasi muda terkait keterwakilan milenial dalam kontestasi Pilpres 2024," ungkapnya saat ditemui media online ini, Selasa (17/10/2023) malam.

Pemuda 23 tahun itu berharap, adanya putusan MK bisa lebih memantapkan Gibran untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang. "Tentunya kami senang dengan adanya putusan MK, semoga bisa menjadi lebih baik," ujarnya.

Pemuda yang akrab disapa Mamad ini beranggapan, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut merupakan sosok yang tegas. Gibran juga dianggap sukses saat menjalankan amanah sewaktu menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

"Mas Gibran adalah sosok yang tegas, bijaksana, pintar dalam memimpin. Harapan kami mewakili pemuda, Mas Gibran bisa maju sebagai wakil presiden Republik Indonesia karena terbukti mampu memimpin Kota Solo dengan baik," ungkapnya.

Baca Juga : Anarkis, Massa Lakukan Aksi di Alun-Alun Kota Batu, Ada Apa?

Pemuda asal Desa Sengguruh itu berharap, apabila Gibran maju dalam Pilpres 2024, angka pengangguran di Indonesia bisa teratasi. "Semoga pemuda-pemuda yang masih pengangguran, bisa dibuatkan lapangan pekerjaan," tukasnya.

Sekedar informasi, wujud dukungan kepada Gibran tidak hanya terjadi di Kabupaten Malang. Sebelumnya, puluhan santri Pondok Pesantren Nurani Al Ikhlas, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat juga menggelar aksi cukur gundul dan menggelar doa bersama, Senin (16/10/2023) malam.

Agenda tersebut juga dilakukan oleh para santri menyusul adanya putusan MK yang menyetujui batas minimal umur capres-cawapres 40 tahun atau memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.

Terlepas dari beragam aksi tersebut, belakang ini pemberitaan juga santer dikabarkan jika Gibran bakal menjadi cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Putusan MK menambah desas-desus pemberitaan tersebut, hingga akhirnya muncul gelombang dukungan yang diantaranya melalui aksi cukur gundul.


Topik

Politik Malang Gibran Sengguruh Prabowo cawapres



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Nurlayla Ratri