JATIMTIMES - Departemen KSDP X KKM III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) telah sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan yang mengangkat tema besar "Transformasi Pendidikan Melalui Peran Guru Penggerak."
Acara ini digelar secara daring pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 08.30 WIB melalui Zoom Meeting dan dapat diakses secara live di kanal YouTube KKM III.
Baca Juga : Ulang Tahun ke 20, FISIP Unisba Blitar Gelar Dies Natalis Penuh Harapan Positif
Seminar nasional ini tidak hanya menjadi platform diskusi, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan inspirasi bagi para pendidik, mahasiswa, dan peminat dunia pendidikan. Dengan menghadirkan narasumber-narasumber berkualitas dari berbagai latar belakang pendidikan, seminar ini menggali isu-isu penting dalam dunia pendidikan dan merumuskan strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam seminar ini adalah peran guru sebagai penggerak utama dalam transformasi pendidikan. Guru bukan hanya sosok yang memberikan pengetahuan kepada siswanya saja, tetapi juga menjadi pemimpin perubahan dalam lingkungan belajar.
Seminar ini membuka wawasan mengenai bagaimana guru-guru yang berdedikasi dapat menginspirasi generasi muda dan menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan inklusif.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari pembuka acara, yang memberikan latar belakang dan tujuan dari seminar ini. Para peserta cukup antusias menghadiri acara dan menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia pendidikan.
Seminar nasional ini menghadirkan Falidan Ahmad selaku Widyaiswara Ahli Muda Badan Pembinaan Guru (BBGP) Jawa Timur, Dr. Yohannes selaku Dosen Program Studi PGSD UM, Laila Rofiqutut selaku Instruktur Nasional Program Sekolah Penggerak, dan dimoderatori oleh Dr. Siti Mas'ula, Dosen PGSD UM.
Berkaitan dengan transformasi pendidikan, maka akan berhubungan erat dengan adanya guru penggerak. Dimana memiliki sebuah peran penting dalam menciptakan sebuah inovasi, inspirasi, motivasi, dan menciptakan sebuah sistem pendidikan yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan generasi penerus bangsa.
“Di Tahun 2021, muncul program pendidikan guru penggerak yang fokusnya untuk kepemimpinan pembelajaran yang berpusat pada siswa,” ungkap Falidan.
Yang melandasi lahirnya program ini adalah perubahan paradigma dan guru penggeraknya. Pelatihan-pelatihan guru sebelumnya aranya ke bagaimana meningkatkan dan siswa diarahkan untuk berpikir kritis. Guru-guru di latih bagaimana mendesain media, model, dan pendekatan pembelajaran yang arahnya agar siswa dapat berpikir kritis.
Namun demikian, di pendidikan guru penggerak ada paradigma baru yaitu maslow before bloom. Dimana siswanya akan belajar secara maksimal jika kebutuhannya terpenuhi maka akan menjadi dasar siswa bisa belajar dengan maksimal.
“Nah sekarang, semua guru yang memiliki motivasi tinggi berkesempatan untuk mendaftar dan untuk mengikuti program pendidikan guru penggerak, nanti yang sudah mengikuti program ini akan mendapatkan sertifikat dan memenuhi syarat sesuai dengan Permendikbud Ristek Tahun 2021 bisa diangkat sebagai kepala sekolah,” ucap Falidan.
Baca Juga : Miliki 61 TK/RA Binaan, Muslimat NU Kota Malang Upayakan Peningkatan Layanan
Harapannya dengan adanya perubahan ini, maka guru-guru yang memang memiliki kemauan tinggi, relatif muda, dan memiliki transformasi diberi ruang untuk mengikuti program pendidikan guru penggerak.
“Guru penggerak ini diibaratkan transformer, akan melakukan perubahan, menjadi pemimpin pembelajaran, mengakomodir kebutuhan belajar anak, dan diarahkan untuk memunculkan terkait dengan situasi sosial emosional yang berbasis pendidikan inklusi,” tambah Falidan.
Yohannes menyinggung tentang guru menjadi penggerak literasi. Semua entitas seperti google, Chat GPT merupakan sebuah pencapaian yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan nilai kemudahan bagi penggunanya. Itu semua memberikan dampak dan perubahan yang sangat signifikan, sekaligus mempengaruhi pola pikir manusia secara keseluruhan.
Dr. Yohannes saat menjelaskan mengenai transformasi guru menjadi penggerak pembelajaran di era disrupsi (Foto: Andini Dwi Sekartanti)
Dengan keberhasilan dan antusiasme yang terlihat dari para peserta, seminar ini tidak hanya menjadi sebuah acara diskusi saja, tetapi juga merupakan awal dari sebuah gerakan menuju perubahan pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Para guru, pendidik, dan mahasiswa yang hadir diharapkan dapat membawa pulang ide-ide inovatif dan semangat baru untuk diterapkan dalam lingkungan belajar mereka masing-masing.
Seminar Nasional Pendidikan ini bukan hanya sebuah acara, tetapi sebuah langkah maju menuju sistem pendidikan yang lebih baik, inklusif, dan berdaya saing. Dengan peran guru sebagai penggerak utama, transformasi pendidikan bukanlah mimpi yang jauh dari jangkauan, tetapi sebuah realitas yang dapat dicapai melalui kerjasama, dedikasi, dan inovasi dalam dunia pendidikan Indonesia.