JATIMTIMES - Unit Reskrim Polsek Tumpang menangkap pemuda berinisial RA (23), warga Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, yang edarkan pil koplo berlogo ££ kepada kalangan remaja di kawasan Desa Malangsuko, Kecamatan Tumpang.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menyampaikan, kronologi penangkapan pemuda berinisial RA bermula dari laporan masyarakat yang resah dengan adanya peredaran pil koplo berlogo ££ yang terus semakin masif menyasar kalangan remaja di wilayah Malangsuko.
Menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut, jajaran Unit Reskrim Polsek Tumpang melakukan pengintaian di kawasan Jalan Anggrek, Desa Malangsuko.
RA ditangkap hanya beberapa saat setelah mengedarkan pil koplo kepada kalangan remaja pada Kamis (12/10/2023) dini hari di kawasan Desa Malangsuko. "Kami berhasil mengamankan seorang pemuda (RA) yang diduga mengedarkan obat keras berbahaya," ujar Taufik, Jumat (13/10/2023).
Dari penangkapan terhadap pelaku peredaran obat-obatan terlarang, pihak kepolisian berhasil menyita 207 butir pil koplo berlogo ££ yang dikemas dalam 29 paket kecil siap edar.
Selain itu, pihak kepolisian menyita telepon seluler pelaku yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk bertransaksi pil koplo berlogo ££.
Menurut keterangan pelaku, pil koplo berlogo ££ itu dijual per paket kecil seharga Rp 20 ribu. "Pil tersebut dijual per paket kecil dengan harga sekitar Rp 20 ribu dan setiap paket berisi sekitar sembilan butir," kata Taufik.
Perbuatan pelaku dalam penyalahgunaan obat keras berbahaya, dapat dijerat dengan Pasal 435 Jo Pasal 138 ayat (2) dan ayat (3) atau Pasal 436 ayat (1) dan (2) dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman penjara hingga 12 tahun.
"Ancaman pidananya paling lama 12 tahun atau pidana denda paling banyak Rp 5 miliar, atau setidak-tidaknya pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp 500 juta," jelas Taufik.
Lebih lanjut, jajaran Polres Malang berkomitmen untuk menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan keras berbahaya. "Kami mengimbau dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan memberantas peredaran narkoba. Semua ini dilakukan untuk melindungi generasi muda bangsa kita," pungkas Taufik.