JATIMTIMES- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan 50 hunian sementara di Desa Purworejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, Rabu (11/10/2023). Hunian sementara itu diperuntukkan bagi warga yang rumahnya terdampak bencana tanah gerak.
Hunian sementara ini sudah siap ditempati oleh warga terdampak bencana tanah gerak. Bangunan yang terbuat dari batako dan kalsiboard itu berdiri di atas tanah aset milik desa. Sementara untuk pembangunannya, Pemerintah Kabupaten Blitar mendapatkan bantuan anggaran dari Pemprov Jatim sebesar Rp 2,5 miliar.
Baca Juga : KPU Kabupaten Blitar Dilaporkan PDIP, Sidang Dugaan Pelanggaran Administrasi Pemilu 2024 Digelar
"Kita meresmikan rumah relokasi bencana tanah bergerak di berbagai kabupaten di Jawa Timur. Ini kita di Blitar dari 118 terdampak yang sudah dibangunkan hunian sementara 50, berarti kurang 68. Insyaallah kalau lahan sudah definitif Pemprov akan segera membangunnya," kata Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah menambahkan, dengan hunian sementara ini diharapkan masyarakat akan bisa mendapatkan rasa tenang, aman dan nyaman. Hunian sementara ini dipastikan telah siap digunakan setelah diresmikan. Rumah sementara ini sudah ada listrik dan aliran air.
“Semoga rumah baru ini memberikan keamanan dan ketenangan kepada masyarakat penghuninya,” lanjutnya.
Masih di kesempatan ini, Khofifah menegaskan bahwa mitigasi harus dilakukan secara lebih komprehensif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga : Jelang Pembacaan Putusan Batasan Usia oleh MK, Cak Imin: Kita Siap Lawan Siapapun
"Artinya lahan yang mereka huni dilakukan asesmen dan aman. Karena pergerakan lempeng bumi itu tidak bisa diprediksi kapan dan berapa luas oleh karena itu perlu dilakukan mitigasi," tegas orang nomor satu di Jawa Timur.