JATIMTIMES- I Made Cahyana Negara, Ketua DPRD Banyuwangi mengharapkan agar masyarakat khususnya yang desanya mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak bisa menyikapi dengan damai sejuk dan tetap menjaga kondusifitas wilayah.
Menurut Made, perbedaan pilihan dalam demokrasi merupakan hal yang biasa. Sehingga, tidak perlu menjadi permusuhan.
Baca Juga : Segera Daftar! RSUD Besuki Situbondo Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis
”Karena setelah dilantik mereka harus segera membangun desanya masing-masing,” jelasnya kepada wartawan media ini di gedung DPRD Banyuwangi.
Meskipun belum melakukan pengamatan secara detail terhadap 51 desa yang menggelar Pilkades Serentak di Banyuwangi, pihaknya mengharapkan semua berjalan dengan aman lancar dan sukses.
“Masyarakat bisa menjaga keamanan dan suasana kondusif, panitia pelaksana bisa netral, pemerintah terus mengawasi dan monitoring, serta aparat keamanan juga mampu mengatisipasi dengan profil keamanan dan potensi-potensi yang akan terjadi,” imbuh Made.
Selanjutnya dia menambahkan, dalam sebuah pemilihan pasti ada yang menang dan yang kalah. Bagi pemenang diharapkan secepatnya merangkul, karena membangun desa harus bersama-sama tidak bisa sendirian.
“Yang kalahpun juga diberi kesempatan untuk membangun desanya dan bukan berarti tidak bisa bergabung bergotong royong untuk memajukan desanya. Harapannya segera melakukan konsolidasi membangun desanya masing-masing,” pungkas Made.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi Ahmad Faishol mengungkapkan pelaksanaan Pilkades Serentak di Bumi Blambangan tinggal menghitung hari. Total 51 desa akan mengikuti Pilkades Serentak tahun ini.
Dia menuturkan, tahapan demi tahapan telah dilalui oleh pihak penyelenggara maupun peserta Pilkades. Puluhan desa yang akan menggelar Pilkades Serentak tersebut telah melakukan penetapan calon kepala desa (cakades) yang berhak dipilih pada 25 Oktober mendatang.
Hasilnya, lanjut Faishol, jumlah cakades yang akan berebut kursi menyusut sekitar 10 persen dari data awal pendaftaran. Yakni, pada masa pendaftaran pertama terdapat 217 bacakades. Setelah penetapan terpilih 195 cakades yang berhak ikut pada Pilkades Serentak.
Baca Juga : Undang Mitra Kerja, Komisi I DPRD Banyuwangi Minta Kepastian Sektor yang Jadi Skala Prioritas
"Pasti ada penyusutan dari jumlah pendaftar sejak awal dibuka. Yaitu dari 217 pendaftar bacakades, sekarang yang ditetapkan ada 195 orang, atau menyusut sebanyak 22 orang," ujarnya.
Faishol mengatakan, penyusutan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain adanya bacakades yang mengundurkan diri, meninggal dunia, dan pasca pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT).
"Untuk CAT itu hanya diikuti 8 desa dari 51 desa yang akan menggelar Pilkades. Pelaksanaan CAT hanya untuk desa yang memiliki pendaftar bacakades lebih dari 5 orang," imbuhnya.
Sesuai dengan jadwal pelaksanaan Pilkades di Banyuwangi, tahapan yang tengah berjalan adalah pembekalan teknis pada Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Pembekalan untuk masing-masing KPPS dilaksanakan sejak 10-11 Oktober.
Meskipun saat ini "suhu" di beberapa desa mulai memanas. Faishol berharap pelaksanaan pilkades tetap berjalan kondusif hingga pelantikan. "Semoga pilkades dapat berjalan dengan lancar dan adem. Sehingga tidak ada masalah di kemudian hari," pungkasnya