JATIMTIMES - Nasi Jinggo adalah kuliner khas dari Bali yang cukup populer. Nasi Jinggo memang memiliki tampilan yang sederhana dan dikemas daun pisang.
Tapi bukan berarti makanan ini tidak bisa naik kelas menjadi makanan bintang 5. Salah satu pemilik akun Tiktok @gilang.ramadhano mencoba membuat nasi Jinggo naik kelas dengan platting nasi Jinggo.
Baca Juga : Pelaku Budidaya Anggrek Mengeluh Tidak Bisa Jangkau Pasar Ekspor
Dalam videonya yang dilihat pada Selasa, (10/10/2023), terlihat seorang pria yang mencoba mengubah tampilan nasi Jinggo biasa dengan pembungkus daun pisang, disajikan dan ditata di atas sebuah piring bak makanan di restoran bintang lima.
“Ini namanya nasi Jinggo dari Bali, kalau di rumah aku harganya murah cuman Rp6.000 aja, yuk coba mari kita platting kira-kira ini bakal lebih cantik gak ya?,” ujarnya dalam video tersebut, dikutip Selasa, (10/10/2023).
Dalam video berdurasi 1 menit dan 29 detik itu Gilang berhasil menyulap nasi Jinggo biasa memiliki tampilan yang lebih elit, dengan porsinya yang jauh lebih kecil.
Gilang pun terlihat menambahkan beberapa bunga sebagai hiasan. Timunnya pun di potong tipis dan digulung rapi berbentuk silinder. Video tersebut pun dibanjiri komentar warganet yang saling memberikan harga pada nasi Jinggo yang telah di platting
Meskipun sudah di platting, namun Gilang tetap memasukkan semua lauk khas pendamping pada nasi jinggo seperti sambal goreng tempe, serundeng, ayam suwir lengkap dengan sambalnya.
Video platting Nasi Jinggo dengan tampilan bak makanan bintang 5 itu pun viral dan berhasil menarik perhatian warganet. Tak sedikit warganet memuji plating yang dibuat Gilang itu dengan mengubah nama Nasi Jinggo itu.
“Nasi jinggo versi fine dinning,” tulis @nandaapresent.
“Tinggal ganti nama jadi "Rice Jinggo,” tulis @DeadLine.
“Harga jadi nambah jadi 115rb,” tulis @GaAdaYgPunya.
Asal Muasal Nasi Jinggo
Dikutip dari laman denpasarkota.go.id, sebenarnya sejarah atau asal muasal Nasi Jinggo ini sebenarnya tidak jelas dan banyak versi.
Versi pertama, diperkirakan Nasi Jinggo ini telah ada sejak tahun 1980an. Menurut para penjual, nasi Jinggo pertama kali dijual di jalan Gajah Mada, Denpasar. Pembuat kudapan khas Bali ini adalah sepasang suami dan istri yang berjualan dari sore sampai malam.
Baca Juga : Raden Kajoran, Otak di Balik Pemberontakan Raden Trunojoyo Melawan Mataram dan VOC
Di tempat tersebut ada Pasar Kumbasari yang buka selama 24 jam dan otomatis banyak orang di pasar itu butuh makanan pengganjal perut. Pasutri itu menjual nasi jinggo dari sore hingga malam.
Versi kedua, nasi jinggo berasal dari bahasa Hokkien yang berarti "seribu lima ratus", sesuai dengan harga pasaran nasi jinggo sebelum krisis moneter di Indonesia.
Versi ketiga, konon nasi jinggo berasal dari kata Jagoan. Jagoan merupakan sebutan bagi kumpulan pengendara motor yang khusus keluar malam untuk menikmati indahnya suasana di malam hari.
Nah, setelah selesai berkeliling ataupun baru akan berkeliling mereka singgah dulu untuk mengisi perut di warung penjual nasi jinggo. Karena nasi jinggo itu menjadi favorit dari para jagoan itu, disebutlah nasi berbungkus daun pisang tersebut dengan nama nasi Jinggo.