free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Masuk Zona Kayutangan, Kampung Sekabrom Tak Terdampak Pengembangan Kawasan

Penulis : Riski Wijaya - Editor : A Yahya

08 - Oct - 2023, 02:15

Placeholder
Suasana Kampung Sekabrom yang berada di Kawasan Kayutangan Heritage.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Pembangunan wilayah belum sepenunya dirasakan lingkungan di kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang. Salah satunya adalah Kampung Sekabrom yang berada di wilayah RW 8 Kelurahan Oro-Oro Dowo Kecamatan Klojen. 

Kampung Sekabrom merupakan singkatan dari Semeru, Kayutangan dan Bromo. Dimana hal itu diambil dari nama jalan yang bisa digunakan sebagai akses masuk ke kampung tersebut. 

Baca Juga : ASEAN Centre for Energy Bocorkan Rencana Konektivitas Energi: Ada Kabel dari Indonesia ke Singapura

Meski berada di kawasan koridor Kayutangan Heritage yang baru saja dikembangkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, kampung ini seperti tak turut terimbas. Posisi kampung ini, berada di sebelah utara Simpang Empat Rajabali. Masih dalam ruas Jalan Jenderal Basuki Rachmat. 

Pantauan di lokasi, suasana di kampung ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan kawasan RW 9 Kelurahan Kauman Kecamatan Klojen. Atau yang saat ini lebih akrab disebut Kampung Wisata Kajoetangan Heritage. 

Namun sayangnya, posisinya yang terpisah dengan Kampung Wisata Kajoetangan Heritage membuat kampung ini tak banyak dilirik pengunjung. Apalagi wisatawan mancanegara (wisman). Hanya terlihat aktifitas dari warga setempat. 

"Di sini Gang 9, ikut Kelurahan Oro-oro Dowo, tapi jadi satu dengan zona Kayutangan. Ada bangunan peninggalan ya hanya kafe Sebastien itu saja. Ramainya di Kafe Sebastien itu," ujar salah seorang warga, Harianto (40). 

Penataan yang dilakukan warga pun dilakukan cukup menarik. Selain bisa jalan-jalan dengan suasana tengah perkampungan padat penduduk, warga juga menyediakan tempat duduk di beberapa sudut kampung. Namun sayangnya, hal itu tak cukup dapat menjadi magnet bagi pengunjung. 

Kondisi tersebut cukup berbeda dengan kawasan Kampung Wisata Kajoetangan Heritage yang setiap hari hampir dipadati pengunjung. Bahkan juga telah mendapatkan penghargaan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Apalagi, pertumbuhan investasi di berbagai jenis usaha yang ada di kawasan ini juga berdampak pada minat pengunjung untuk mendatangi Kampung Wisata Kajoetangan Heritage. Namun berbeda dengan Kampung Sekabrom di RW 9 Kelurahan Oro-Oro Dowo. 

Baca Juga : Unisma Berdzikir Bersama Majelis Maulidurrasul SAW AL-Khidmah, Rektor: Spiritualitas Pendorong Kemajuan KampusĀ 

"Kami juga ingin ramai jadi bisa buka usaha. Kalau gini kan sepi, tapi di satu sisi juga bisa dibilang enak kalau sepi, karena warga gak keganggu dampak kunjungan," terang Hari. 

Menurutnya, beberapa wisatawan memang ada yang berkunjung di kampungnya tersebut. Namun jika dibandingkan dengan kampung di sebelahnya tentu ada perbedaan yang cukup signifikan. 

"Kebanyakan yang ke sini itu turis, kalau masyarakat lokal juga jarang. Terus event juga gak pernah di sini, kebanyakan memang tersentral di Kelurahan Kauman sana," jelas Hari. 

Sementara itu, selain penataan yang terbilang sederhana, Kampung Sekabrom sebenarnya juga memiliki daya tarik. Yakni aliran sungai yang berada di tengah kampung. Namun, sungai yang terlihat bersih itu tak cukup mampu mengundang pengunjung. 

"Jarang ada pengunjung, kalau turis kadang-kadang lewat sini tapi memang gak sesering di kampung yang berada di Kelurahan Kauman," pungkas Hari. 


Topik

Peristiwa kampung sekabrom kkota malang wisata kota malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

A Yahya