JATIMTIMES - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar pada Jumat (6/10/2023) malam, oleh Takmir dan Remaja Masjid Mukhlisin Dusun Darungan Desa Jubung Sukorambi Jember, dihadiri Bhisma Perdana selaku kepala desa setempat, serta ratusan warga.
Dalam kesempatan tersebut, Bhisma Perdana menyatakan, bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, merupakan bentuk cinta pada Nabi, namun tidak cukup hanya dengan memperingati saja, tapi juga harus meneladani akhlaknga dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga : Inilah Nama Jin Kesayangan Rasulullah di MakkahÂ
"Kami menyampaikan apresiasi terhadap Takmir, Remas dan juga warga di Dusun Darungan, terutama di lingkungan Masjid Mukhlisin, adanya peringatan Maulid Nabi ini, bukti bahwa warga disini sangat mencintai Rosul, tentunya hal ini akan semakin lengkap jika kita semua bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, di kehidupan sehari-hari," ujar Bhisma.
Selain itu, Bhisma juga berharap, dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, iman dan ketaqwaan warganya juga semakin meningkat, serta mendapatkan syafaat di hari akhir nanti.
Selain itu, Bhisma juga berpesan, agar orang tua senantiasa menjaga diri dan keluarganya, karena godaan dan tantangan dimasa depan, lebih komplek, terutama anak-anaknya harus sering di kontrol perkembanganya.
"Kami berpesan kepada warga kami, terutama kepada orang tua yang memiliki anak, agar senantiasa menjaga diri dan keluarganya,, karena tantangan dan godaan ke depan, akan semakin komplek, orang tua harus sering-sering memantau HP yang dipegang anaknya, jangan sampai anak-anak kita terjerumus dalam hal-hal yang bisa merusak akhlak dan mentalnya," ujar Bhisma.
Sementara KH. Ahmad Rofiq Hasan pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Ajung Jember, yang menjadi penceramah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad, menyampaikan, bahwa, semua umat dalam menjalani kehidupan, tentu mempunyai tujuan.
Seperti berharap bisa hidup makmur,, memiliki keluarga yang sakinah, maupun rezeki yang melimpah dan barokah. "Ada yang membaca sholawat nabi atau wirid untuk bisa mencapai tujuan tersebut, namun meski membaca so kawat atau wirid yang sehari dibaca sampai ribuan kali, tapi masih tidak menjalankan kewajiban salat lima waktu, hal ini juga akan sia-sia," ujar KH. Ahmad Rofiq Hasan.
Baca Juga : Puluhan Club Bola di Situbondo Berlaga Rebutkan Piala Liga Pelajar Bupati Cup IV
Semua harus dijalani secara beriringan dan istiqomah, serta menyesuaikan dengan kemampuan. "Jangan membaca sholawat 1000 kali hanya semalam, terus tidak dibaca lagi, membaca 100 kali atau 10 kali setiap hari, jika dilakukan secara istiqomah, Insya Alloh, apa yang menjadi tujuan hidup kita akan terwujud," ujarnya.
Selain menghadirkan KH. ahmad Rofiq Hasan sebagai penceramah, peringatan Maulid Nabi di Masjid Mukhlisin juga menghadirkan Mubalighoh Hj. Wardatul Solehah Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulun Rambipuji. (*)