JATIMTIMES - Dalam satu bulan ke depan, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Batu tidak menggunakan khaki, kemeja putih, atau baju kedinasan seperti hari biasanya. Sebab dalam satu bulan Oktober ini mereka harus menggunakan pakaian batik atau produk- produk lokal.
Hal ini diinstruksikan oleh Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai untuk memperingati Hari Jadi Kota Batu ke-22 Tahun juga Hari Batik. Sehingga Aries ingin mengangkat budaya lokal untuk membangkitkan nilai ekonomi.
Baca Juga : Tugu Tirta Imbau Masyarakat Lebih Waspada, Perhatikan Ciri Petugas Meteran Air Resmi
Melihat Kota Batu memiliki beragam produk lokal. Misalnya batik memiliki beragam corak khas yang unik dan menarik. Ada juga Batik Tempe Beji, Batik Anggrek, Batik Bantengan, Batik Wayang, Batik Eco Print, dan masih banyak lainnya.
“HUT ini bukan hanya milik Pemkot Batu, tapi juga masyarakat Kota Batu. Ayo kita gaungkan produk lokal, ayo kita gunakan produk yang dihasilkan masyarakat Kota Batu,” ungkap Aries.
Karena itu Aries ingin ASN membeli produk lokal Kota Batu. Kemudian bisa digunakan saat melakukan pekerjaan dinas untuk memeriahkan HUT Kota Batu.
Selain itu dengan upaya secara tidak langsung memasarkan produk lokal agar lebih dikenal banyak kalangan. Dengan demikian, ini membantu perekonomian masyarakat Kota Batu.
Apalagi aneka ragam batik dari 17 pengrajin batik di Kota Batu, ikut meramaikan pameran bertajuk “Gelar UMKM Batik” yang berlangsung di Balai Kota Among Tani, sejak Senin (2/102023). ASN di lingkungan Pemkot Batu, diwajibkan untuk membeli kain batik karya dari para pengrajin batik Kota Batu.
Baca Juga : Polres Batu Lakukan Setijab, Berikut Daftar Mutasinya
Tak hanya ASN, masyarakat umum juga boleh mengunjungi stan-stan batik yang berada di halaman, lobi, hingga pendapa Balaikota Among Tani.
Dengan demikian, ini akan mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat Kota Batu. Sekaligus mengangkat produk lokal.