JATIMTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengimbau warga untuk tetap menjaga kadar cairan di dalam tubuh. Hal tersebut sebagai antisipasi atas naiknya suhu yang terjadi selama beberapa waktu terakhir. Hal itu membuat udara terasa lebih panas.
Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo mencatat bahwa selama sepekan terakhir memang terjadi peningkatan suhu yang membuat udara cukup panas. Yakni berkisar diantara 33-36 derajat celcius.
Baca Juga : Penyelidikan Kebakaran Home Industri Pembuatan Arang, Begini Hasilnya
Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan, masyarakat perlu waspada, agar tidak mengalami dehidrasi secara berlebih. Sebab juga dapat berdampak pada munculnya gejala heatstroke.
"Jadi gejala-gejala yang perlu diwaspdai karena adanya perubahan suhu yang ekstrim di luar itu misalnya pusing, mual, sampai rasanya pingsan. Kadang juga sampai keringat dingin," ujar dr. Husnul.
Untuk itu, sebagai antisipasi dirinya mengimbay agar masyarakat bisa menjaga asupan cairan dalam tubuh. Selain itu juga agar tidak terlalu lama beraktifitas di luar ruangan saat matahari sedang terik.
Selain itu, jika memang beraktifitas di luar ruangan, setidaknya bisa menggunakan pelindung kepala. Seperti payung atau topi. Sehingga panas terik matahari yang diterima tubuh bisa lebih berkurang.
Baca Juga : Ini Lima Event Musik Paling Dinanti di Malang
Husnul mengatakan, hal itu setidaknya bisa menjadi kewaspadaan bagi semua masyarakat. Sebab, dampaknya juga tidak dapat dipastikan. Artinya, tergantung dari kondisi masing-masing orang yang bersangkutan.
“Kalau gejala tersebut bisa terdeteksi lebih awal, penanganan lebih cepat, maka tidak parah. Tetapi, jika belum terdeteksi, kemudian kondisinya tidak baik, misalnya ada penyakit penyerta yang sudah ada saat ini. Misalnya gula, diabetes militus, itu akan memperparah kondisi pada saat sengatan panas ini terjadi,” pungkas Husnul.