JATIMTIMES - Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo berencana memberikan peluang kerja lebih besar kepada kelompok disabilitas jika terpilih menjadi presiden.
Terkait rencana itu, Partai Garuda menyebut, tanpa ditegaskan Ganjar, undang-undang sudah mewajibkan pemerintah untuk mempekerjakan penyandang disabilitas.
Baca Juga : Graha Bangunan Gelar Oktober Fest 2023, Belanja Menyenangkan Bertabur Banyak Hadiah
"Ganjar Pranowo mengatakan, kalau beliau menjadi Presiden, mau memberikan lapangan pekerjaan untuk para penyandang disabilitas. Ganjar mengatakan harus ada kewajiban pemerintah dan perusahaan untuk penyandang disabilitas bekerja, kalau perlu dikasih kuota. Itu yang akan dilakukan Ganjar agar kaum disabilitas bisa bekerja, beliau akan paksakan dengan aturan agar ada kuota dan beliau akan buat pelatihan kerja," kata Waketum Garuda Teddy Gusnaidi kepada wartawan, Senin (2/10/2023).
Lebih lanjut Teddy mengatakan jika Ganjar seakan-akan ingin menjadi pahlawan namun hal itu palsu.
"Terlihat hebat, terlihat heroik, terlihat peduli dan merakyat, tapi palsu, karena ini malah memperlihatkan fakta bahwa ketika beliau menjadi Gubernur, beliau sama sekali tidak memperhatikan para penyandang disabilitas. Kenapa? Karena beliau sama sekali tidak mengetahui bahwa ada UU tentang penyandang disabilitas yang mengatur kewajiban untuk mempekerjakan penyandang disabilitas," imbuh dia.
Teddy kemudian menilai, Ganjar terkesan tidak mengetahui aturan soal kewajiban pemerintah mempekerjakan penyandang disabilitas. Teddy menyebut UU juga mengatur kuota pekerjaan bagi penyandang disabilitas.
"Ganjar sama sekali tidak mengerti dan sama sekali tidak pernah menjalankan aturan itu, makanya beliau tidak tahu kalau ada kewajiban Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan perusahaan swasta untuk mempekerjakan penyandang disabilitas. Kuotanya juga diatur dalam UU, Pelatihannya juga diatur dalam UU. Jadi seharusnya beliau menjalankan perintah UU itu saat menjadi Gubernur," imbuh dia.
Ia kemudian menyoroti pernyataan Ganjar yang terlontar menjelang Pemilu 2024. Menurutnya, hal ini tidak baik.
"Ganjar mau terlihat sempurna, tidak mau terlihat tidak tahu, malu untuk bilang tidak tahu, berakting untuk terlihat tahu, sehingga jadi sok tahu. Demi Pemilu, mendadak terlihat peduli. Sikap seperti ini jika dibiarkan tidak baik, karena menyikapi sesuatu tanpa memiliki ilmu sama sekali, asal-asalan, itu bisa menyesatkan banyak orang," kata Teddy.
Teddy kemudian berbicara tentang sikap Prabowo Subianto, bakal capres yang didukung partainya. Menurut dia, Prabowo bersikap apa adanya dan mau bertanya kepada ahli yang lebih paham tentang masalah yang dihadapi.
"Prabowo adalah orang yang apa adanya, ketika tidak tahu dia katakan tidak tahu dan akan bertanya pada ahlinya, walaupun ditertawakan. Karena Prabowo tidak malu untuk terlihat tidak tahu. Beliau harus benar-benar mengerti agar ketika mengambil sebuah keputusan, itu tidak asal-asalan, karena bisa merugikan dan menyesatkan banyak orang," kata dia.
Sebelumnya pada acara temu kangen dengan disabilitas di Badan Unit Usaha Mandiri, Posko Perjuangan Rakyat (Bumi Pospera) di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Ganjar memaparkan gagasan pentingnya memberikan kuota khusus dalam pemerintahan dan perusahaan. Tujuannya untuk mendukung inklusi sosial dan ekonomi bagi kaum disabilitas.
Menurutnya pemerintah perlu mengambil tindakan afirmatif dengan memberikan kuota pekerjaan khusus bagi disabilitas.
"Ya harus ada afirmasi. Maka umpama dalam ketenagakerjaan, mesti ada kewajiban perusahaan, pemerintah, kalau perlu dikasih kuota. Inilah tindakan afirmasi agar mereka (disabilitas) bisa bekerja," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (28/9/2023).
Baca Juga : Relawan Millenial Ganjar Creasi Ajak Pedagang Sayur Berani Berninovasi
Selain kuota pekerjaan, dia pun menyoroti pentingnya menyiapkan SDM disabilitas yang unggul. Caranya yaitu lewat pelatihan dan peningkatan keterampilan agar mereka siap mengisi posisi yang tersedia.
"Nah kita bisa menyiapkan mereka agar mereka juga siap. Jadi ketemu, yang di sini (pemerintah/perusahaan) dipaksa dengan aturan untuk memberikan kuota, yang sebelah sini (kaum disabilitas) disiapkan untuk dilatih agar nanti bisa mengisi kuota," tegas Ganjar.
Untuk peningkatan SDM secara merata, Ganjar mendorong sekolah inklusi agar diterapkan di seluruh daerah di Indonesia.
Ganjar mengatakan semasa menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng), dirinya telah melakukan terobosan dengan menyiapkan SMA dan SMK Negeri di Jateng menjadi sekolah inklusi. Sehingga anak berkebutuhan khusus bisa belajar di sekolah umum. Selain itu, meningkatkan kualitas SLB Negeri di Jateng
"Mesti kita bangun komitmen kita semua untuk membangun semua sekolah mesti siap untuk inklusi, sehingga semua akan bisa mendapatkan akses yang sama," tegas Ganjar.
Ganjar mengatakan pelatihan tentang bahasa isyarat juga perlu ditingkatkan. Hal itu agar ketika berinteraksi semua orang bisa memahami. Selain itu, Ganjar meminta semua pihak menyayangi, menghormati, menghargai teman-teman disabilitas.
"Potensi bagusnya menurut saya, kita bicara positif. Kawan-kawan penyandang disabilitas wabil khususnya dari komunitas tuli ini, penting mereka untuk menjadi guru buat kita, buat kami, agar kami bisa mengerti bahasa isyarat, meskipun ada banyak cara yang lain," tuturnya.
Ganjar berinteraksi dengan teman-teman disabilitas di Bumi Pospera. Ganjar juga mengapresiasi semangat mereka dalam bekerja.
Pada kesempatan tersebut, ia turut meninjau unit usaha yang mempekerjakan kaum disabilitas, seperti usaha car wash, salon mobil, bengkel hingga kedai kopi.
"Saya mengapresiasi semangatnya mereka, dan sebagian besar komunitas tuli ya, mereka mandiri, mereka bekerja luar biasa, mereka butuh pendampingan, saya mengapresiasi para pendamping yang sudah berinisiasi membuat usaha ini," pungkas Ganjar.