JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah merancang kemungkinan rekayasa lalu-lintas. Sebab rekayasa lalu-lintas menjadi salah satu cara mengurai kemacetan selain dilakukan dengan meningkatkan infrastruktur jalan.
Dalam hal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang tengah melakukan kajian terhadap kondisi kemacetan arus lalu lintas di 5 kecamatan yang ada di Kota Malang. Sebab mengurai kemacetan memang menjadi salah satu fokus Pemkot Malang.
Baca Juga : Antisipasi Blank Spot, Dinkes Kabupaten Malang Sediakan HT Pada Ambulans
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, dalam kajian itu Dishub Kota Malang juga melibatkan berbagai pihak. Yakni dari pakar yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Kota Malang.
"Tiap kecamatan sedang kami lakukan kajian dengan para ahli yang ada di Malang. Kemudian nanti akan ditentukan manajemen rekayasanya," ujar pria yang akrab disapa Jaya ini.
Catatan media ini, beberapa titik di Kota Malang kerap terjadi kemacetan atau kepadatan arus lalu lintas di jam-jam tertentu. Mulai Jalan Ki Ageng Gribik, Jalan Muharto, Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Ranugrati hingga Jalan Danau Toba. Selain itu juga di sekitar Jalan Gatot Subroto.
Selanjutnya, kemacetan juga kerap terjadi di Jalan Mayjen Panjaitan menuju Jalan MT Haryono, Jalan Sumbersari atau kawasan Kelurahan Dinoyo dan sekitarnya. Termasuk di sekitar Kelurahan Merjosari.
Di kawasan ini, aktivitas lalu lintas juga dipengaruhi banyaknya perguruan tinggi di sekitarnya. Sehingga aktivitas mahasiswa juga banyak ditemui di ruas-ruas jalan tersebut. Titik titik kemacetan itu tengah dikaji dan dicarikan strategi penanganannya.
Baca Juga : Digelar Maraton, P-APBD 2023 Pemkab Jember Akhirnya Sah!
"Jadi padatnya beberapa titik ini hanya terjadi di waktu waktu tertentu. Sejauh ini untuk manajemen rekayasa lalu lintas masih coba dikaji," jelas Jaya.
Namun demikian dirinya tidak memungkiri bahwa kemacetan di Kota Malang terjadi karena terbatasnya jaringan infrastruktur jalan. Terlebih, Kota Malang juga ditinggali oleh ratusan ribu mahasiswa yang tengah menimba ilmu di sejumlah perguruan tinggi di Malang.
"Jadi karena terbatasnya jaringan infrastruktur jalan itu mempengaruhi kinerja jalan. Lalu penggunaan jalan yang tidak semestinya seperti PKL yang berjualan di jalan. Kemudian karena semakin padatnya volume kendaraan di Kota Malang," pungkasnya.