JATIMTIMES - Penutupan Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus (Oshika) Mahasiswa Baru (Maba) tahun 2023 Universitas Islam Malang (Unisma), diwarnai dengan diraihnya rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), Rabu (20/9/2023). Rekor Muri yang diraih itu, terkait Penulisan Buku Biografi Kiai Kampung Terbanyak oleh Mahasiswa.
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri Bakrie MSi menyampaikan, bahwa dengan diraihnya Rekor Muri tahun ini, maka menambah jumlah perolehan Rekor Muri yang telah diraih Unisma setiap tahunnya. Tercatat, saat ini total 11 Rekor Muri telah diraih Unisma.
Baca Juga : BEM Unisma Dorong Mahasiswa Baru Terlibat dalam "September Hitam" pada Oshika Maba 2023
"Jadi kita setiap Oshika, selalu mencoba untuk mencari inovasi-inovasi baru dan inovasi-inovasi baru itu adalah sesuatu hal yang unik dan sekaligus itu menjadi kebanggaan masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, hal tersebut nanti akan menjadi sebuah tradisi akademik dan menjadi tradisi dalam mengembangkan spiritualitas, tradisi di dalam menghargai simbol-simbol dan lain sebagainya.
Untuk pemecahan Rekor Muri kali ini, tentang Penulisan Buku Biografi Kiai Kampung Terbanyak oleh Mahasiswa. Total ada 3.567 tulisan tentang kiai kampung di daerah masing-masing mahasiswa.
"Saya sangat mengapresiasi ini, tentu tanpa anak-anak sekalian, ini akan sulit, nonsen Unisma akan mendapatkan Rekor Muri," paparnya.
Tentu dengan penulisan biografi kiai kampung ini, menginsipirasi para mahasiswa, bahwa kiai sebagai pembimbing, motivator dan teladan dalam berbagai hal yang baik. Sehingga, terdapat banyak hal yang diperoleh dari kiai.
"Kiai yang ditulis ini di daerahnya masing-masing. Jadi dia mendapatkan apresiasi dari masyarakat, tidak di SK oleh siapapun, tapi dia dihormati, dia jadi teladan, pembimbing dan rujukan di masyarakat," paparnya.
Wakil Rektor III Unisma Dr Ir Badat Muwakhid MP, menambahkan, bahwa karya tulis ini ditulis oleh sekian banyak mahasiswa baru. Totalnya ada 3.567 tulisan. Hal ini tentu menarik perhatian Rekor Muri dan akan pmenjadi sebuah karya yang fenomenal dan membanggakan bagi mahasiswa dan juga Unisma.
"Para mahasiswa baru, kalian semua sudah memiliki karya besar yang sanggup mempengaruhi Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga : Perputaran Ekonomi di Kayutangan Heritage Capai Ratusan Juta per Hari
Lebih lanjut, tentu kedepannya, berbagai macam inovasi dan ide baru akan semakin giat untuk digali, sehingga dalam kegiatan Oshika Maba setiap tahunnya akan terdapat rumusan atau hal-hal yang baru yang memang mengandung nilai edukasi.
Triyono Senior Manager Muri menyampaikan,
bahwa pihaknya juga turut berbangga, dapat kembali hadir di kampus megah Unisma selalu mengusung karya-karya baru yang mampu membuahkan sebuah penghargaan yang membanggakan.
"Museum Rekor Indonesia kembali akan memberikan suatu penghargaan atas karya dan karsa dari para mahasiswa Unisma," tuturnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi, utamanya kepada para mahasiswa baru yang hadir dengan karyanya yang mampu menarik perhatian dunia.
"Saya akan menyerahkan piagam penghargaan, bukan lagi rekor Indonesia tapi, dari dewan memutuskan bahwa kategori pada hari ini adalah rekor dunia. Selamat, semoga terus maju, terus berkarya dan berbakti untuk Indonesia," pungkasnya.
