JATIMTIMES – Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Malang (Unisma), Dodik Irwan Ahmad, mengungkap peran penting yang dimainkan oleh BEM dalam persiapan Oshika Maba 2023 serta upaya mereka dalam memperkenalkan peristiwa "September Hitam" kepada mahasiswa baru Unisma.
Dalam wawancara penutupan Oshika Maba Unisma 2023, Dodik menegaskan bahwa BEM Unisma telah terlibat aktif dalam perencanaan acara tersebut sejak awal. Dia menjelaskan, "Dari segala rangkaian acara, kita dari awal memang ikut terlibat dalam perencanaan dari awal yang mulai dari hal-hal yang sangat rinci dari awal sampai hari ini."
Baca Juga : Perputaran Ekonomi di Kayutangan Heritage Capai Ratusan Juta per Hari
Salah satu aspek yang menjadi sorotan dalam Oshika Maba 2023 adalah pengenalan terhadap "September Hitam." Dodik menyatakan BEM Unisma berkomitmen untuk mengenalkan mahasiswa baru tentang makna dan pentingnya keterlibatan dalam peristiwa "September Hitam," yang mencakup sejarah peristiwa-peristiwa penting seperti tragedi Kanjuruhan dan pembunuhan aktivis HAM Munir.
Dodik menjelaskan, "Banyak sekali rentetan-rentetan peristiwa September Hitam dari beberapa tahun lalu, mulai dari tragedi, Kanjuruhan tragedi Semanggi II, pembunuhan aktivis HAM yaitu Munir pada September 2004. Nah, itu yang kita doktrinkan kepada teman-teman mahasiswa baru karena InsyaAllah tanggal 22 September nanti kita akan adakan aksi di Balai Kota Malang."
Selain itu, Dodik juga menyoroti prestasi unik yang dicapai oleh BEM Unisma dalam pencapaian Rekor MURI Kategori Dunia atas 'Penulisan Buku Biografi Kiai Kampung Terbanyak oleh Mahasiswa' Unisma 2023.
"Betul, pemecahan rekor MURI ini kita sempat komunikasikan ada beberapa pilihan, cuma ini adalah pilihan terakhir tentang Kiai Kampung ini jadi kontribusi teman-teman BEM ada dan terlibat di situ," jelasnya.
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Lakukan Uji Coba 100 Lps WTP Bango, Targetkan Tahun 2027 Capai 500 Lps
Dodik menjelaskan mekanisme penulisan buku biografi kiai kampung tersebut yang melibatkan teknologi seperti zoom meeting dan video call. "Penulisan dari Kiai Kampung dari masing-masing daerah disatukan ada pun teman-teman yang sudah di Malang teman-teman mahasiswa baru yang sudah di Malang kita punya opsi wawancara melalui Zoom Meeting dan video call," terangnya.
Dodik juga memaparkan tentang tujuan pemilihan konsep penulisan buku biografi kiai kampung. "Tujuannya dari kami sendiri yaitu untuk menjangkau Kiai Kampung seperti Guru Ngaji, Muazzin dari setiap daerah karena itu belum terjangkau maka dari itu kita upayakan untuk membuat rekor MURI ini di Universitas Islam Malang pada Oshika Maba tahun ini," tegasnya.