JATIMTIMES - Brawijaya ASEAN Society, sebuah organisasi mahasiswa yang berfokus pada hubungan internasional dan kerja sama ASEAN, telah sukses menyelenggarakan “ASEAN Career Expo 2023” yang merupakan program dari Brawijaya ASEAN Society dalam bentuk webinar dan diskusi interaktif.
Acara ini diadakan pada 16 September 2023 secara daring melalui zoom meeting dan diikuti oleh mahasiswa secara umum.
Baca Juga : Mengintip Hubungan Dekat Pangeran Sambernyawa dan Raden Mas Garendi di Geger Pecinan
Elsa Amirah selaku President of Brawijaya ASEAN Society menyampaikan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan terkait persiapan karir bagi masyarakat umum atau mahasiswa dalam lingkup ASEAN atau Indonesia.
“Sebagai masyarakat umum dapat berinteraksi dan memiliki pengetahuan mengenai persiapan karir, sekaligus bisa sebagai cara untuk berkontribusi untuk meningkatkan perekonomian bagi Indonesia maupun ASEAN,” tambah Elsa.
Yang menjadi sorotan utama dalam acara ini adalah kedatangan dari dua keynote speaker yaitu Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si. selaku Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Dr. (H.C) Zulkifli Hasan, S.E., M.M. selaku Kementerian Perdagangan RI. Tidak hanya itu, M.I. Derry Aman selaku Wakil Tetap RI untuk ASEAN dan Caroline Tinangon selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Cooperation juga turut meramaikan acara sebagai speaker.
Pada sesi pemaparan materi pertama, Derry Aman menyampaikan bahwa sebagai generasi muda harus memiliki sikap yang haus akan pengetahuan dan hal-hal baru sebagai modal untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
“Jadi mentalitas teman-teman untuk maju, mengetahui lebih banyak dan mengembangkan diri untuk lebih kuat itu penting. Kalau ingin berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi, mulai dari gaya hidup dahulu. Harus mode hemat dan tidak konsumtif. Itu akan menjadi modal kita ke depan,” tambah Derry.
Selain itu, Derry juga mengingatkan bahwa posisi Indonesia pada saat ini tidak main-main karena menjadi Chairman of ASEAN dan anak muda perlu memperhatikan pilar-pilar pembangunan yang dicanangkan Indonesia untuk ASEAN.
Indonesia sendiri menargetkan tiga epicentrum of growth ASEAN antara lain membangun ketahan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dan kekuatan ekonomi di skala global. Selain ekonomi, ada pula target di bidang politik, pangan, dan lingkungan.
Ida Fauziyah selaku Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI turut memberikan sambutan di tengah-tengah acara ini.
Baca Juga : Adakan Diklat, Relawan Gapura Nusantara Optimistis Suara Ganjar Bisa Unggul di Jatim
Dalam sambutannya, Ida Fauziah memaparkan bahwa Indonesia telah menyusun 3 pilar prioritas ekonomi kawasan dalam memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, memperkuat inklusi keuangan, ASEAN harus merapatkan barisan untuk mempersiapkan dan mengarahkan ke tujuan yang sama dalam transisi menuju ekonomi hijau.
Setelah sambutan dari Menaker, pembicara kedua yaitu Caroline Tinangon yang membahas mengenai peluang bagi ASEAN dengan kenyataan demografis yang akan dihadapi di beberapa tahun yang akan datang.
“Kita punya bonus demografi untuk young people, maka itu adalah strength ASEAN saat ini, dengan penduduk yang berjumlah nyaris 600 juta itu merupakan salah satu kekuatan ASEAN untuk meningkatkan economic power apalagi dengan kekuatan penuh dari generasi muda” ujar Caroline.
Caroline menegaskan bahwa hal tersebut tergantung dari cara kita mengelola peluang tersebut.
“Jadi itu PR untuk kita semua, bagaimana membentuk anak muda menjadi young entrepreneur untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN khususnya di Indonesia,” tegas Caroline.