JATIMTIMES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dalam sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India. Sesi kedua ini mengangkat topik tema 'One Family'. Jokowi menuturkan Indonesia berharap agar dunia menjadi satu keluarga besar yang saling membangun.
"Saya setuju, jika dunia ini layaknya satu keluarga besar. Namun, keluarga yang Indonesia harapkan adalah keluarga yang saling membangun, saling peduli, dan memiliki satu tujuan bersama yaitu menciptakan kehidupan yang damai dan makmur," kata Jokowi seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (10/9/2023).
Baca Juga : Peringati Harlah Ke-29, Direktur RSI Unisma Beber Liku-Liku Pengembangan Rumah SakitĀ
Oleh karenanya, Jokowi menyampaikan bahwa terdapat sejumlah hal untuk mewujudkan tujuan tersebut. Di antaranya adalah dengan menciptakan stabilitas global, salah satunya dengan menghentikan perang.
"Kita harus hentikan perang, berpegang teguh pada hukum internasional, dan bahu-membahu wujudkan inklusifitas," ucap Jokowi.
Jokowi selanjutnya menegaskan saat ini Indonesia terus mendorong ASEAN untuk menjadi jangkar stabilitas kawasan di Indo-Pasifik. Jokowi menilai hal tersebut dikarenakan saat ini dunia membutuhkan safe house.
"Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia terus mendorong ASEAN untuk jadi jangkar stabilitas kawasan yang miliki habit of dialogue dan habit of cooperation di Indo-Pasifik karena dunia butuh penetral, butuh safe house," jelasnya.
Sementara untuk hal yang lainnya yang dinilai dapat membantu mewujudkan kehidupan yang damai dan makmur adalah dengan menjaga solidaritas antarnegara. Jokowi menilai pengkategorian negara yang terkesan mengotak-ngotakan harus segera diakhiri.
"Kita perlu akhiri dikotomi yang mengotak-ngotakan, utara dan selatan, maju dan berkembang, maupun timur dan barat," tegasnya.
Untuk itu, Jokowi menyebut kerja sama dan ruang dialog harus terbuka bagi semua pihak dan hak semua negara tidak boleh dikesampingkan, termasuk juga hak negara-negara berkembang. Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan terus menyampaikan suara dan kepentingan negara-negara selatan global.
"Indonesia akan terus menggaungkan suara dan kepentingan Global South, serta mendorong representasi kawasan yang lebih luas. Untuk itu, saya menyambut keikutsertaan Uni Afrika dalam G20 ini," jelasnya.
Tak hanya itu saja, pada kesempatan itu Jokowi juga menyampaikan bahwa solidaritas global dalam isu kesehatan juga harus terus diperkuat, salah satunya melalui mobilisasi pandemic fund.
"Melalui mobilisasi pandemic fund, komitmen USD2 miliar perlu kita wujudkan," sambungnya.
Jokowi menambahkan, kesetaraan juga bisa turut membantu menciptakan dunia yang damai dan makmur. Hal tersebut dapat diciptakan salah satunya melalui keadilan dalam reformasi dan transparansi global.
"Termasuk soal sistem perpajakan internasional, dengan pemenuhan akan hak pembangunan bagi semua, termasuk negara berkembang," tuturnya.
Baca Juga : Update Kebakaran Gunung Arjuno Wilayah Kota Batu, 41 Titik Api Padam
Ia kemudian memberikan contoh salah satunya adalah dengan mendukung hilirisasi industri yang dilakukan oleh suatu negara dalam rangka melakukan lompatan pembangunan.
"Karena ini merupakan hak negara berkembang untuk lakukan lompatan pembangunan," tegas Jokowi.
Oleh karena itu Jokowi mendorong negara-negara G20 untuk bisa mendukung partisipasi negara-negara berkembang dalam rantai pasok global serta mendorong kerja sama yang setara.
"G20 harus mendukung partisipasi negara berkembang dalam rantai pasok global serta mendorong ekosistem kerja sama yang setara dan inklusif," tandasnya.
Diketahui, pada acara KTT G20 di India itu, Jokowi tak sendiri. Ia didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sebagai informasi tambahan, Group of Twenty atau G20 merupakan forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia.
Sesuai namanya, G20 memiliki 20 anggota yang terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.
Anggota G20 adalah Australia, Argentina, Brasil, Kanada, China, Uni Eropa, Jerman, Perancis, India, Indonesia, Meksiko, Jepang, Italia, Arab Saudi, Rusia, Arika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.
G20 memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari 85 persen perekonomian dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia.