JATIMTIMES - Baru-baru ini beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan kepanikan penumpang pesawat karena lampu dan AC dimatikan. Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @Heraloebss pada Sabtu (9/9/2023) sore.
Dalam video yang dibagikan, tampak salah satu penumpang marah dan memaki pramugara yang bertugas. Kru pesawat dianggap hendak membunuh mereka, terutama anak-anak yang mulai sesak napas akibat kehabisan oksigen.
Baca Juga : Terima Laporan Air Tercemar Berwarna Kehitaman, Wali Kota Kediri Langsung Tinjau Lokasi
Bahkan, sebagian penumpang memaksa untuk membuka pintu darurat, namun dilarang oleh pramugara demi keselamatan.
"Mohon maaf Bapak, jangan dibuka, itu (pintu) emergency," kata pramugara menegur penumpang yang hendak membuka paksa pintu emergency.
Usai viral, perekam video bernama Ari Rama, yang juga menjadi penumpang dalam pesawat, buka suara. Ia mengaku berada di dalam pesawat Batik Air saat peristiwa tersebut terjadi. Pesawat tersebut adalah Batik Air rute Makassar-Jakarta sudah landing di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (7/9/2023).
Meski sudah mendarat, kata dia, kru pesawat melarang para penumpang turun dan diminta menunggu. Namun karena dirasa terlalu lama, yakni hampir satu jam, dan ada yang transit, sehingga penumpang panik dan akhirnya membuka paksa pintu darurat.
Menurut Ari, banyak penumpang anak-anak yang merasa kepanasan dan sesak napas karena AC dan lampu dimatikan. "Pintu darurat Batik Air terbuka. Kejadian ini terjadi pada Batik Air dengan ID 6293, penerbangan pada 7 September 2023 dengan waktu boarding time 16.45 WITA," kata Ari, dikutip akun Facebook @Bangtampue.
"Saya Ari, salah satu penumpang, yang saat itu sedang ada bisnis dan melaksanakan pekerjaan saya di Makassar," tambah Ari.
Dia juga menjelaskan dirinya kembali ke Jakarta dengan membeli tiket pesawat Batik Air. "Awalnya semua berjalan normal di bandara Makassar," katanya.
Menurut dia, sekitar pukul 16.30, ia menaiki pesawat. Saat itu hal yang tidak nyaman mulai dirasakannya. "Ketika berada di dalam pesawat, mulai terasa panas dan AC tidak hidup," kata Ari.
"Jujur saya tidak ada asma. Tapi kemudian merasa sesak saat itu karena panas dan AC tidak menyala" tambahnya.
Selain itu Ari juga mengungkapkan kejadian aneh lainnya. Yakni banyak penumpang memiliki bangku yang sama. "Banyak bangku yang double seat. Saya di 19 B waktu itu, ada penumpang lainnya juga yang memiliki tiket dengan bangku sama dengan saya," ungkap Ari.
Namun, dengan bantuan pramugari, mereka bisa menempati kursi lain dan berbeda. "Anehnya tidak saya sendiri. Banyak penumpang yang double seat. Tapi Alhamdulilah, pramugari membantu semuanya sampai mendapatkan bangku berbeda masing-masing," ujar dia.
Meski merasa panas karena AC tidak menyala, Ari mengaku saat itu belum ada kepanikan penumpang. Ia mengaku tertidur saat itu dan terbangun sekitar sejam kemudian.
"Saya kemudian tertidur dan bangun pukul 17.52 WITA dan AC belum juga hidup. Kemudian setelah beberapa saat, AC nya hidup, kembali normal dan tidak terlalu panas lagi, udara sudah lebih enak lagi," kata dia.
Hingga akhirnya, pesawat take off atau lepas landas, pukul 18.00 WITA. "Di perjalanan tidak ada yang aneh. Saya dikasih roti dua buah dan air mineral, dibantu pramugari merapikan tempat duduk dan jika ada sampah dibersihkan. Semua berjalan normal," kata Ari.
Bahkan, dalam perjalanan, tidak ada turbulensi pesawat dan hal aneh lainnya di dalam pesawat. Hingga akhirnya, pesawat landing atau mendarat pukul 19.16 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Awalnya, kata Ari, para penumpang tidak merasa aneh karena merasa pintu akan dibuka. Namun setengah jam berlalu, pintu pesawat belum juga dibuka.
"Kejadian mulai sedikit panas dan sedikit heboh. Karena banyak penumpang yang transit. Mulai heboh, mereka minta tolong dibuka," ujarnya.
Baca Juga : Arawinda Kirana Akui Idap Gangguan Seksual Vaginismus, Apa Itu?
Lalu sampai pukul 20.08 atau sejam kemudian, pintu pesawat belum juga dibuka dan penumpang belum boleh turun. "Banyak penumpang transit minta diturunkan karena takut tiketnya hangus," ujar Ari.
Lantas, menurut Ari, pihak Batik Air memberikan informasi melalui pengumuman pengeras suara bahwa belum dibukanya pintu karena masalah ground handling atau pihak darat belum siap menerima mereka.
"Informasi menyebutkan ada masalah ground handling, atau pihak darat belum ready menerima kita. Tterus-menerus diulangi informasi itu oleh pihak Batik Air," ungkap Ari.
Hal ini membuat penumpang bertanya-tanya. Yang semakin aneh, sambung Ari, di samping mereka ada pesawat Batik Air yang juga baru mendarat, namun semua penumpangnya langsung turun.
"Akhirnya banyak yang bertanya-tanya kenapa itu di samping udah turun, kita belum. Banyak spekulasi dan beropini, apakah Batik Air kita tidak terdaftar di Soekarno-Hatta. Atau ada kesalahan teknis di pesawatnya," ujar Ari.
Menurut dia, alasan ground handling lewat informasi pengeras suara dari Batik Air sangat tidak masuk akal.
"Lalu keadaan mulai panik, banyak orang berteriak dan histeris. Banyak yang memencet tombol minta bantuan. Hingga pukul 20.30 WIB, ada pengumuman bahwa pesawat akan dimatikan. Lampu mati, AC mati," kata Ari.
"Mereka takut dan sesak napas. Mungkin ada yang takut kegelapan. Pokoknya semua orang minta tolong dan histeris. Hingga akhirnya ada bapak-bapak yang mulai berteriak kepada pramugara dengan menggunakan kata-kata kasar. Tapi hal itu membuat semua orang semakin panik dan histeris," imbuh Ari.
Hingga akhirnya, pintu darurat pesawat dibuka paksa penumpang. "Hingga akhirnya, saya juga tidak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba pintu darurat sudah terbuka," kata Ari.
Saat itu, ia sigap membantu penumpang lain yang hendak keluar dengan cahaya dari HP-nya untuk memberi jalan menuju pintu keluar.
"Saya hanya membantu merekam dan memberikan cahaya ke para penumpang, silakan lewat, silakan lewat. Saya hanya membantu semaksimal mungkin agar penumpang turun dengan selamat," ujarnya.
Namun di tengah kehebohan itu, banyak ibu dan perempuan yang menangis. Lalu, akhirnya pintu di depan terbuka.
"Sehingga pada akhirnya tidak ada orang yang lewat pintu darurat, tapi lewat pintu depan semua. Kemudian di luar menunggu bus untuk menjemput ke bandara," ucap Ari.
Ari mengaku sempat mencoba mengonfirmasi ke beberapa penumpang saat di bandara, namun kembali menemukan sejumlah hal aneh.
"Dan ternyata banyak hal yang aneh. Ada beberapa penumpang yang memiliki tiket ID pesawatnya berbeda. Bahkan ada juga penumpang yang seharusnya direct langsung, tapi naik pesawatnya transit," pungkas Ari.