JATIMTIMES - Indonesia tak pernah kehabisan buah karya dari anak muda. Hal ini seperti yang dilakukan Wahyu Tri Anggoro selaku Direktur Utama PT Lini Suara Nusantara yang lahir pada 4 April 2000 silam.
Pemuda ini mencapai prestasi gemilang dalam waktu kurang dari 5 tahun sejak memulai karirnya dalam dunia penerbitan buku pada tahun 2019.
Baca Juga : Langgar Zona Tangkap, Lima Nelayan Diamankan Satpolairud Polres Situbondo
Awalnya, Wahyu Tri Anggoro memulai perjalanan karirnya dengan menjalin kerja sama dengan 9 MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dalam berbagai bidang pendidikan. Namun, dedikasi dan semangatnya yang luar biasa mendorongnya untuk terus berkembang.
Hingga tahun 2023 ini, jumlah MGMP SMK yang bekerjasama dengannya telah bertumbuh menjadi 20 organisasi, menunjukkan kesungguhan Wahyu dalam membantu guru-guru di Indonesia.
Salah satu pencapaian paling mengesankan dari perjalanan karir Wahyu adalah kemampuannya untuk mengajak banyak guru untuk menulis dan menerbitkan karya mereka sendiri. Dengan visinya yang kuat, Wahyu mendorong guru-guru untuk berani berkreasi dan berbagi pengetahuan mereka melalui tulisan.
Hasilnya, lebih dari 500 judul buku telah diterbitkan. Dan atas kerja sama ini menjadikan literasi di ranah pendidikan semakin berkualitas.
Pencapaian Wahyu Tri Anggoro dalam memajukan literasi di Indonesia akhirnya juga mendapatkan pengakuan yang setimpal. Pada tanggal 6 September 2023, Perpusnas RI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) memberikan Penghargaan Kategori Produsen Karya Rekam dalam Pekan Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Tahun 2023.
Baca Juga : Piano Komposer Milik Freddie Mercury Cetak Rekor Lelang Termahal Sepanjang Sejarah
CEO muda yang sukses ini telah menunjukkan bahwa semangat, dedikasi, dan tekad yang kuat dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan. Wahyu Tri Anggoro adalah contoh bahwa keberhasilan tidak mengenal usia, begitulah ia menggiring segenap tim di Penerbit Liniswara yang didominasi oleh milenial dan Gen-Z.
Wahyu menyampaikan anak muda boleh jadi diragukan soal pengalaman. "Tapi kami menawarkan masa depan, bukan masa lalu. Kami siap berkontribusi untuk perkembangan buku dan ilmu, " imbuhnya.
