JATIMTIMES - Bank Jatim melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak demi menjangkau pasar yang semakin luas. Kali ini, Bank Jatim melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Pabrik Gula Rajawali I dan Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Kabupaten Malang wilayah kerja PG Krebet Baru.
Bertempat di PG Krebet Baru, perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Mikro, Ritel & Menengah bankjatim R. Arief Wicaksono, Direktur Utama PT Pabrik Gula Rajawali I Daniyanto, dan Ketua Umum PKPTR Kabupaten Malang Mochammad Hamim.
Baca Juga : Kukuhkan Kontingen Porprov, Wali Kota Targetkan Kota Kediri Bertengger di Lima Besar
Arief menjelaskan, perjanjian kerja sama yang ditandatangani hari ini berkaitan dengan pemanfaatan produk kredit untuk modal kerja budidaya tebu seluruh petani tebu di bawah PKPTR Kabupaten Malang.
“Dalam rangka memperluas rekanan dan mendukung ketahanan pangan di sektor industri gula, maka bank jatim hadir untuk memberikan kemudahan kepada para petani tebu dalam hal pembiayaan,” urainya.
Melalui kerja sama di sektor perkebunan ini, lanjut Arief, Bank Jatim memberikan dukungan permodalan bagi Koperasi Petani Tebu Rakyat beserta anggotanya dengan harapan modal kerja tambahan ini bisa meningkatkan hasil, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas tebu.
Adapun mekanisme kerja sama kali ini adalah Bank Jatim sebagai pemberi kredit kepada PKPTR dan/atau petani tebu rakyat binaan PT Pabrik Gula Rajawali I sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Baca Juga : Kontingen Tuban Target Masuk 10 Besar, 323 Atlet Siap Berlaga
”Jadi, PT Pabrik Gula Rajawali I yang memberikan rekomendasi secara tertulis kepada kami siapa saja petani tebu rakyat binaan mereka yang layak untuk mendapatkan fasilitas kredit Bank Jatim. Sebenarnya tujuan perjanjian ini adalah untuk memberikan fasilitas produk kredit dalam rangka budidaya tebu kepada petani untuk peningkatan UMKM sektor perkebunan tebu rakyat,” papar Arief.
Dia memaparkan, nilai kredit produktif untuk UMKM yang dikelola Bankjatim sampai saat ini tidaklah sedikit. “Sampai dengan bulan ini kami sudah mengelola kredit UMKM sekitar Rp 13 triliun. Ini membuktikan bahwa kami memang sangat support terhadap perkembangan UMKM,” tuturnya.