JATIMTIMES - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang berkomitmen untuk memberikan pelayanan dengan lebih aktif. Hal tersebut salah satunya diwujudkan melalui program jemput bola administrasi kependudukan (jembol adminduk).
Seperti pada Minggu (3/9/2023), Dispendukcapil Kota Malang juga membuka layanan Jembol Adminduk di Malang Townsquare (Matos). Layanan yang dibuka di Matos ini digelar selama 2 hari sejak Sabtu (2/9/2023) kemarin.
Baca Juga : Pemkab Malang Apresiasi IWAPI Fasilitasi Pelaku Usaha untuk Naik Kelas
"Jadi kegiatan ini adalah kita melayani masyarakat di luar kantor, istilahnya secara aktif. Karena predikatnya selama ini Dispenduk hanya melakukan pelayanan di balik meja, jadi disini kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan secara aktif," ujar Kepala Dispendukcapil Kota Malang, Dahliana Lusi Ratnasari, Minggu (2/9/2023).
Wanita yang akrab disapa Lusi ini mengatakan, pada kegiatan Jembol Adminduk ini, ada beberapa layanan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Seperti perekaman hingga pencetakan kartu tanda penduduk (KTP), aktivasi identitas kependudukan digital (IKD), akta kelahiran, akta kematian dan beberapa dokumen lainnya.
Catatan yang dihimpun JatimTIMES, setidaknya sudah ada ratusan masyarakat yang memanfaatkan layanan tersebut selama dibuka di Matos. Sebagian juga terlihat sejumlah masyarakat penyandang disabilitas yang turut memanfaatkan layanan Jembol Adminduk.
"Untuk disini kita memang rutin dijadwalkan dan saya juga sudah share ke grup-grup WA, alhamdulillah respon sangat bagus dan antusias tinggi. Kalau perekaman mungkin berkurang karena memang sudah banyak dilakukan di tempat lain," terang Lusi.
Melalui layanan Jembol Adminduk, dirinya berharap masalah yang dihadapi masyarakat terkait dokumen kependudukan bisa tuntas. Pasalnya, sebagian masyarakat yang masih berprinsip bahwa pengurusan dokumen kependudukan dilakukan hanya dalam keadaan mendesak saja.
"Misalnya seperti untuk melakukan lamar pekerjaan, jenjang pendidikan, itu diurus waktu butuh jadi mendesak. Padahal ada perubahan nama, atau perbedaan spasi, itu kan butuh waktu. Jadi juga sekaligus mengedukasi masyarakat," pungkas Lusi.
Selain itu, layanan Jembol Adminduk ini juga dimaksudkan untuk mencapai target aktivasi IKD secara nasional sebesar 25 persen. Atau dari jumlah wajib KTP sebanyak 167.000, setidaknya ada sebanyak 41.750 warga melakukan aktivasi IKD.
Sedangkan sampai saat ini, capaiannya sudah sekitar 15,7 persen. Atau dari jumlah yang telah ditargetkan, sudah ada sebanyak 26.046 masyarakat wajib KTP yang telah melakukan aktivasi IKD.
Baca Juga : Melalui Kirab Sedekah Bumi, Bupati Sanusi Doakan Warga Desa Dilem Dijauhkan dari Musibah
Sementara itu, salah satu masyarakat yang turut memanfaatkan layanan Jembol Adminduk di Matos adalah Maylafaiza Aisha Ardhani. Gadis yang masih kelas XII ini mengaku bahwa layanan di adminduk yang ada di Matos cukup membantunya dalam memenuhi kebutuhan adminduk.
"Sepertinya lebih praktis ya. Selain itu juga lebih dekat dari rumah. Karena kalau hari biasa (weekday) kan juga sekolah. Jadi layanan ini (Jembol Adminduk) sangat membantu. Kalau waktunya tadi enggak sampai tiga puluh menit. Ini tinggal nunggu jadinya saja," jelas Mayla.
